BANDUNG – Sudah sepuluh hari lamanya Pemerintah Jawa Barat menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bandung Raya. Wilayah tersebut meliputi Kota dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, serta Kabupaten Sumedang. Evaluasi PSBB ini rencananya akan digelar pada Senin (3/5) mendatang.
Menurut Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan dan Percepatan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan evaluasi PSBB yang sudah dijalankan sejak 22 April ini belum dapat disampaikan.
“Evaluasi belum, rencana hari Senin kita expose ke pimpinan,” ujar Ema kepada Jabar Ekspres, Jumat (1/5).
Terkait mobilitas masyarakat saat PSBB, Ema menganggap terdapat penurunan kondisi lalu lintas. Terlebih di pusat kota yang menjadi fokus pembatasan dengan menutup beberapa ruas jalan guna menekan aktivitas masyarakat.
“Penurunan ada, apalagi di pusat kota (penyekatan). Terminal juga aktivitas maksimal 20-30 persen. Yang masih cukup padat di pinggir-perbatasan,” ungkapnya.
Disinggung terkait rasio pertumbuhan kasus Covid-19 di Kota Bandung khususnya, Ema tidak memberikan pendapat dan menyerahkannya kepada Dinas Kesehatan Kota (DKK).
“Pandemi sebaran naik, detailnya Kepala DKK yang punya data lengkap,” imbuhnya.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita mengatakan selama pemberlakuan PSBB, DKK melaksanakan tracing ke semua Orang Dalam Pemantauan (ODP) di berbagai wilayah.
“Kita juga melaksanakan test Rapid secara masif yang ditindak lanjuti dengan pengambilan swab. Tentunya ini berarti kegiatan kita aktif selama PSBB sehingga memungkinkan terjadi penemuan kasus yg meningkat . Juga hasil rapid yg positif akan lebih banyak,” ujar Rita kepada Jabar Ekspres, Jumat (1/5).
Berikutnya Rita mengungkapkan untuk melihat hasil dari pelaksanaan PSBB sendiri, tentunya dapat dilihat setelah 14 hari pelaksanaan PBBB. Terhitung sejak 22 April-5 Mei 2020. Dia juga mengatakan terdapat angka kesembuhan yang meningkat.
“Angka kesembuhan meningkat walau naik sedikit sedikit,” pungkasnya. (mg4/yan)