BANDUNG Dalam rentang waktu dua hari, 25-27 April, terjadi penambahan 50 kasus baru positif korona di Jabar seperti yang ditampilkan laman pikobar.jabarprov.go.id (Pikobar). Kasus korona tersebut kini menyentuh angka 912 kasus pada Senin (27/4).
Laman Pikobar juga menampilkan bertambahnya jumlah pasien yang sembuh bertambah tiga orang dalam rentang waktu yang sama. Sementara itu, angka pasien yang meninggal dunia masih berada di angka 77 orang, atau tak ada penambahan kasus kematian. Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jabar berada di angka 4.365 orang, 2.297 di antaranya telah selesai menjalani masa pengawasan dan 2.068 lainnya masih menjalani proses pengawasan.
Sementara itu, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Jabar berada di angka 38.705 orang/ 29.969 selesai menjalani pemantauan dan 8.736 telah melewati masa pemantauan.
Untuk memutus rantai penularan korona tersebut, Pemprov Jawa Barat (Jabar) berencana memperketat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah ititk perbatasan. Bahkan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengusulkan akan memperluas penerapan PSBB di Jabar.
Emil sapaan akrabnya itu menyatakan, jika PSBB provinsi ini bertujuan untuk menyekat proses administrasi yang panjang sehingga bisa menampung daerahdaerah non metropolitan dalam satu payung hukum yaitu provinsi.
“Karena proses PSBB ini ada administrasi yang panjang, sehingga kita bersepakat membuat satu payung hukum besar untuk menampung daerah yang nonmetropolitan. Jadi yang metropolitan lanjut terus PSBB nya karena perilakunya berbeda dengan nonmetropolitan,” tutur Emil, belum lama ini.
Sementara, pelaksanaan pemeriksaan kendaraan roda dua dan empat pada PSBB di wilayah Check Point Bunderan Cibiru mengakibatkan kemacetan cukup panjang.
Kendaraan yang akan memasuki Kota Bandung tersebut mengekor hingga 2 kilometer. Meski ada kebijakan PSBB di wilayah Bandung Raya, warga tetap melakukan aktivitasnya seperti biasanya.
Meski pemeriksaan petugas menimbulkan kemacetan yang cukup panjang, Camat Cibiru Didin Dikayuana mengatakan, hal tersebut bukan menjadi masalah baginya. Menurutnya yang terpenting adalah tetap mengimbau warga untuk tetap diam di rumah.
“Macet ini memang karena petugas kami disini sangat selektif dalam memeriksa setiap warga. Sehingga memang wajar menimbulkan kemacetan,” katanya saat ditemui di lokasi.