CIMAHI – Sebanyak 2.638 orang telah disasar Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi untuk untuk menjalani dalam rangka mendeteksi infeksi Corona Virus Disease (Covid-19). Dari jumlah tersebut, 36 orang hasilnya positif berdasarkan hasil tes cepat.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan, jumlah tersebut terdata sejak pihkanya melakukan test cepat secara masal hingga melakukan jemput bola terhadap masyarakat yang harus mengisolasi diri sebab pernah kontak dengan positif Covid-19).
“Yang sudah rapid test itu totalnya sekitar 2.638, dan 36 atau 1,5 persen hasilnya positif,” ungkapnya saat dihubungi, Jumat (24/4/2020).
Namun, rapid test belum bukan menjadi jaminan yang bersangkutan terpapar virus corona. Sebab untuk memastikannya tetap harus melalui swab test atau Polymerase Chain Reaction (PCR).
Dikatakan Rini, sapaan Chanifah Listyarini, tes cepat tersebut sudah dilakukan terhadap untuk kategori A dari mulai Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hingga tenaga kesehatan.
Kemudian untuk kategori B seperti tenaga kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) hingga fasilitas kesehatan lainnya serta profesi yang memiliki interaksi sosial massal hingga tokoh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
“Kita ambil dari kelompok risiko yang memang menjadi target kita. Di antaranya kelompok A dan kelompok B yang punya risiko tinggi dari pekerjaan termasuk tenaga medis,” jelas Rini.
Kemudian, lanjut Rini, sisa rapid test yang ada akan dimaksimalkan saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sedang berlangsung saat ini. Sasarannya tentu saja orang/kelompok yang memiliki risiko tinggi penularannya.
Sisa rapid test tersebut juga disiapkan di rumah sakit dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se-Kota Cimahi.
“Begitu ada pasien ODP-PDP dia bisa lakukan rapid test. Memang masih ada beberapa titik yang jadi perhatian kita untuk tes ini,” ungkapnya.
Sekedar informasi, kasus ODP di Kota Cimahi hingga 24 April 2020 pukul 12.37 mencapai 826 orang. Rinciannya, 185 atau 22,32 persen proses ODP dan 644 atau 77,68 persen selesai ODP.
Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mencapai 52 orang, dengan rincian 34 orang atau 65,38 persen masih proses PDP dan 18 atau 34,62 masih sudah selesai.