BANDUNG – Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjamin harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di pasar menjelang bulan Ramadan stabil. Pun demikian dengan stok kepokmas yang dinilai aman bahkan sampai Idul Fitri nanti.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar Arifin Soedjayana menyatakan, pihaknya rutin mengecek stok dan harga kepokmas di sejumlah pasar rakyat di Jabar, terutama di tengah pandemi COVID-19.
”Kalau melihat situasi di pasar, barang-barang kebutuhan pokok, dua hari menjelang Ramadan, ketersediaan stok aman. Jadi kalau orang nyari barang, ada. Kalau harga, hampir semuanya stabil. Tidak ada yang naik,” kata Arifin, Rabu (22/4).
Harga kepokmas di lima pasar rakyat (Pasar Kiaracondong, Pasar Baru, Pasar Sederhana, Pasar Kosambi, dan Pasar Andir) masih stabil di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Bandung Raya.
Harga beras IR 64 masih Rp10.000-Rp12.000 per kilogram. Minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000-Rp13.500 per liter. Telur ayam broiler Rp24.000-Rp26.000 per kilogram. Bawang merah Rp40.000-58.000. Daging ayam broiler Rp25.000-Rp30.000. Stok kepokmas pun masih banyak tersedia.
”Hanya dua yang menjadi perhatian. Gula pasir yang berada dikisaran Rp17.000-Rp18.000, dan bawang putih yang berada dikisaran Rp40.000,” terangnya.
”Impor gula kristal putihnya pun masih bertahap ke Indonesia. Jadi, memang ada (stok), hanya tidak berlebihan. Tapi, sementara ini, mau masuk dua hari Ramadan, masih aman dan terkendali,” imbuhnya.
Arifin pun mengatakan, bantuan sosial (bansos) total senilai Rp500 ribu dari Pemda Provinsi Jabar menjadi salah satu faktor pendorong stabilitas harga kepokmas di pasar rakyat. Sebab, bansos Jabar yang berupa bantuan pangan non tunai melibatkan pedagang pasar rakyat, dan dibeli dengan harga acuan.
”Ada unsur bahan sembako (dalam bansos). Dari gula, beras, minyak, dengan harga acuan. Pasti stabil dengan harga itu. Pasar dilibatkan, harga ditekan dengan harga acuan,” tandasnya.(rls/ziz)