BANDUNG – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Daud Achmad meminta seluruh masyarakat, khususnya di wilayah Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan demi menekan penyebaran COVID-19.
Adapun bagi lima wilayah di Bodebek yakni Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi, pada Rabu 15 April 2020 ini merupakan hari pertama diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Daud mengatakan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar sudah meninjau langsung pelaksanaan PSBB Bodebek di hari pertama.
Selain itu, Daud berujar bahwa Jasa Marga telah melaporkan terkait penurunan volume kendaraan hingga 50 persen dari Jakarta menuju Bogor dan sebaliknya melalui Pintu Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi).
“Mudah-mudahan PSBB di Bodebek bisa berjalan lancar karena ini salah satu cara, metode, untuk bisa mencegah penyebaran COVID-19. Sepanjang PSBB ini berjalan sesuai yang diharapkan, disiplin, pergerakan orang dikurangi, beberapa sektor pekerjaan ditutup, proyeksinya seharusnya angka penyebaran (COVID-19) bisa berkurang hingga 50 persen,” tutur Daud dalam konferensi pers online dari Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (15/4).
“Artinya, yang positif ini bisa menurun. Jadi misalnya sehari ada kenaikan 30 orang (positif), (dengan PSBB) seharusnya bisa menurun jadi 15 orang, dan terus menurun,” tambahnya.
Untuk mewujudkan proyeksi tersebut, Daud kembali mengingatkan bahwa masyarakat harus disiplin dan taat terhadap aturan yang berlaku selama PSBB Bodebek.
“Kuncinya, masyarakat harus bisa mengikuti prosedur protokol terkait pemberlakuan PSBB. Jika tidak dilakukan, saya kira proyeksi tadi mungkin tidak tercapai,” kata Daud.
Kepada masyarakat Jabar lainnya, Daud pun mengajak warga untuk tetap menjaga jarak, mengurangi kegiatan yang tidak perlu, cuci tangan pakai sabun dan memakai masker, serta menjaga asupan makanan bergizi empat sehat lima sempurna, dan tidak lupa berolahraga.
“Karena dengan cara itu COVID-19 bisa kita percepat pencegahannya. Kalau tidak disiplin, semua yang kita usahakan dan upayakan tidak akan bisa berjalan dan tidak bisa mempercepat pencegahan COVID-19,” ujar Daud.
“Selain itu, empati harus ditingkatkan, yang mampu membantu yang lemah. Ini (harus) kesadaran seluruh masyarakat, mari bersama pemerintah dan semua elemen masyarakat untuk bisa percepat pencegahan COVID-19 agar segera hilang dari Jabar khususnya dan umumnya dari seluruh Indonesia,” harapnya.