Sementara itu, Kapusdokkes Polri Brigjen Pol Musyafak menambahkan, hasil rapid test ini tidak menjamin 300 siswa SIP ini positif Covid-19, karena tingkat akurasinya 80 persen.
Oleh sebab itu, untuk menentukan ratusan siswa itu benar-benar positif atau negatif virus korona harus melalui uji pemeriksaan swab.
Sementara menunggu di-swab, mereka pun diisolasi di Setukpa Lemdikpol Sukabumi.
Selama masa isolasi di Setukpa Lemdikpol Sukabumi ini, mereka ditangani seperti orang dalam pemantauan (ODP) dengan diberi vitamin C baik dengan cara dimakan maupun injeksi, diberikan suplemen, serta ditambah dengan makanan yang bergizi untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan atau imunitas tubuh.
Selain itu, untuk mengetahui tingkat kesehatan para siswa ini, pihaknya juga sudah melakukan rontgen paru-paru. Kemudian, kegiatan lainnya untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya melalui olah raga ringan dan berjemur di waktu tertentu.
“Setelah menjalani isolasi selama 14 hari, nanti pada hari terakhir kami akan lakukan pemeriksaan swab kepada 300 siswa ini untuk mengetahui apakah mereka benar positif korona,” pungkasnya. (bbs/drx)