SUKABUMI– Sebanyak 300 siswa polisi dari Sekolah Pembentukan Perwira Lembaga Pendidikan Polri (Setukpa Lemdikpol) di Sukabumi, Jawa Barat dinyatakan positif korona setelah melalui rapid test (pemeriksaan cepat) secara masal. Untuk diketahui, rapid test virus korona dilakukan terhadap 1.550 siswa yang ada di Setukpa Lemdikpol di Sukabumi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menyebutkan, berdasarkan hasil rapid test itu ditemukan sebanyak 300 siswa terindikasi positif Covid-19.
“300 siswa yang positif Covid-19 saat ini sudah dilakukan isolasi khusus di Setukpa Lemdikpol Sukabumi,” kata Argo di Sukabumi, Rabu (1/4) seperti dilansir Antara.
Argo menjelaskan, rapid test yang dilakukan secara masal kepada 1.550 siswa SIP ini dilakukan setelah ada seorang siswa yang mengeluh sakit demam berdarah dengue (DBD), dan delapan lainnya juga mengeluh mengalami demam tinggi.
Setelah dilakukan rapid test ternyata ada tujuh yang yang positif Covid-19 dan mereka saat ini sedang menjalani perawatan RS Polri Said Sukanto, Jakarta.
Sementara itu, dua siswa lainnya menjalani perawatan di RS Bhayangkara Brimob Jakarta. Sedangkan siswa yang dinyatakan negatif, dipulangkan ke daerah asalnya atau cuti.
“Siswa yang terbukti positif korona ini harus diisolasi selama 14 hari dan tidak diizinkan pulang. Bagi mereka yang pulang pun diinstruksikan untuk melakukan isolasi mandiri,” terangnya.
Awalnya, kata Argo, 7 siswa yang demam, lalu bertambah satu per satu langsung dilakukan pemeriksaan rontgen, didapati hasilnya menunjukkan seperti ada kabut di bagian paru-paru.
“Ada 7, awalnya. Satu tambah (jadi) 8, jadi 9. Satu (siswa) itu adalah sakit demam berdarah. Kemudian telah kami rontgen itu ada seperti kabut gambarnya, kita rujuk agar lebih jelas sakit apa,” ujar Argo.
“Jadi semuanya kesembilan orang itu menurut dokter sudah dalam kondisi normal. Sudah agak baikan. Kami masih menunggu kapan bisa dipulangkan oleh dokter. Tapi yang terpenting kesembilan itu sudah dalam kondisi normal dan baik,” sambung Argo.
Dengan adanya 9 siswa yang sakit ini, Setukpa Polri akhirnya mengambil inisiatif untuk memeriksakan kondisi peserta didiknya. Dari situlah didapat hasil 300 siswa terindikasi korona.