BANDUNG– Jelang Pilkada Serentak 2020 di Jawa Barat, ancaman berita hoax hingga isu SARA akan menghiasi pesta demokrasi lima tahunan ini.
Untuk mencegah hal itu, Pemuda Peduli Bangsa (PPB) ikut serta membuat sebuah video edukasi bagi masyarakat agar lebih paham dan terhindar dari serangan berita hoax hingga isu SARA.
Dalam vlog yang dibuat PPB kali ini mengambil tema “Upaya Mewaspadai dan Menangkal Hoax serta SARA Guna Mensukseskan Pilkada Serentak 2020”. PPB turut menyuguhkan pendapat dari para pakar yang kompeten pada bidangnya.
Di antaranya, Dr. Idham Holik (Komisioner KPU Jabar), Prof. Dr. Cecep Darmawan, (Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia), Yudha Satria (Redaktur Pelaksana RMOL JABAR) dan Tomi Sutami (Jabar Saber Hoaks).
Dalam perbincangan tersebut, Komisioner KPU Jabar, Idham Kholik mengatakan, potensi terjadinya berita hoax di Pilkada Serentak tahun ini potensinya cukup besar.
“Itu bisa dilihat indikasinya hari-hari ini, pada saat bangsa Indonesia, sedang menghadapi krisis kesehatan COVID-19, hoax bertebaran dimana-mana,” kata Idham, Kamis (26/3).
Idham menambahkan, bicara tentang hoax bukan hanya sekedar cybercrime, namun ini merupakan kejahatan kemanusian. “Saya yakin Diskominfo Jawa Barat memantau dan mencatatnya satu-satu. Adapun di Jawa Barat itu sendiri, ada sebuah lembaga di bawah pemerintah dengan nama Jabar Saber Hoaks (Jawa Barat Sapu Bersih Hoaks),” katanya.
Sementara, Tomi Sutami yang juga selaku Sosial Media Factchecker Jabar Saberhoaks (JSH) menyatakan, bahwa pada dasarnya Jabar Saber Hoaks ini dibuat atas dasar inisiasi gubernur. Kewenangannya saat ini hanya sebagai lembaga klarifikasi dan verifikasi.
Derasnya informasi yang masuk ke kanal Jabar Saber Hoaks langsung direspons baik, mulai dari Instagram, Facebook, Twitter dan WhatsApp. “Sejauh ini kita tidak memiliki kewengangan untuk melakukan penindakan dan belum ada perintah langsung, untuk sekarang ini kemampuan untuk penindakan ada di Polda dan kita hanya berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Polda,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Prof. Dr. Cecep Darmawan, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia. Dia memberikan tips untuk dapat mengenali hoak. “Tips untuk mengenali hoak, bisa dengan melihat judul provokatif atau tidak, cek data fakta berita itu sumber dari mana, jangan mudah menshare sesuatu, cek sumber beritanya yang resmi, cek alamat situs atau laman-nya,” pesannya.