BANDUNG – Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Barat Linda Al Amin mengatakan penataan dan revitaliasasi Situ, Waduk dan Pantai multifungsi di Jawa Barat merupakan destinasi wisata air juara yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat.
Menurut Linda, penataan dan revitalisasi situ, waduk, saluran dan pantai multifungsi sebenarnya sudah kami lakukan dari 2019 dan akan dilanjutkan pada tahun 2020.
“Penataan dan revitalisasi situ rawakalong di kota Depok, Situ ciburuy kabupaten Bandung Barat, Waduk darma di kabupaten Kuningan, Kalimalang di kota Bekasi dan Pembangunan breakwater pantai barat Pangandaran di kabupaten Pangandaran itu sudah dikerjakan pada 2019,” ucap Linda dikantornya belum lama ini di Bandung, Jum’at (27/3)
Linda menjelaskan ke 5 SDA strategis tersebut akan ditata menjadi kawasan SDA multi fungsi, baik sebagai objek pariwisata, sebagai sumber air ,sebagai sumber energi dan juga dapat dijadikan gelar budaya dan sebagainya.
“Dari kelima proyek strategis tersebut, saat ini ada baru tahap DED, Pembebasan lahan, ada yang sudah mulai pembangunan/ Manajemen Kontruksi. Diperkirakan kelima proyek tersebut ditargetkan semua tuntas dalam waktu lima tahun kedepan (tahun 2023),” katanya.
Untuk kegiatan yang baru dimulai tahun 2020 meliputi Penataan dan revitalisasi Situ gede di kota Bogor, Situ Cisaat di kabupaten Purwakarta, Situ cipule di kabupaten Karawang, Situ wangi di kabupaten Ciamis dan Serta waduk Jatiluhur di kabupaten Purwakarta
Linda menyampaikan bawah tugas dan peran Dinas SDA dalam rangka percepatan pelaksanaan pembangunan bendungan strategis di Jabar telah diatur berdasarkan Perpres No 3 tahun 2016 tentang Percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional.
“Intinya, Dinas SDA Jabar siap mengamankan dan mensukseskan 7 proyek strategis nasional dan tentuya juga 5 proyek strategis Provinsi Jabar harus jauh lebih sukses sesuai dengan target,” paparnya.
Kepala Dinas SDA Jabar itu pun menyebutkan bahwa Jawa Barat memiliki potensi sumber daya air yang sangat melimpah. Namun, sumber daya air yang melimpah belum dapat dimanfaatkan secara optimal akibat masih terdapat berbagai permasalahan.
“Adanya degradasi sumber daya air, perubahan alih fungsi lahan yang tidak sesuai, penyempitan badan air akibat bangunan liar yang dibangun pada sempadan sumber air, belum optimalnya pengelolaan jaringan irigasi dan infrastruktur sumber daya air sehingga belum optimal dimanfaatkannya,” sebutnya.