SOREANG – Seiring dengan merebaknya penyebaran virus korona, banyak tempat umum yang ditutup. Termasuk sarana tempat latihan.
Namu, tidak bagi dua atlet cilik Panjat tebing dari Kabupaten Bandung. Keduanya tetap berlatih di rumah dengan cara memanjat di dinding rumah dan gerbang.
Mereka adalah Kaka beradik, yakni Zeist Rumaisha Zehra Hanindra,12 dan Saint Thufail Al Intizhar Hanindra,11. Kedua atlet ini sekolah di MIN 2 Kota Bandung.
Orang tua kedua atlet Indra Adi Saputra mengaku, semenjak ada surat edaran dari pemerintah, kedua anaknya libur sekolah, bahkan latihan panjat tebing harus terhenti.
Meski anak-anak harus berada di rumah, tetapi harus tetap berlatih fisik, karena dalam olahraga panjat tebing tangan dan kaki merupakan bagian tubuh yang paling banyak berperan.
Latihan fisik yang dilakukan harus memiliki manfaat untuk menguatkan otot kaki dan tangan.
’’ Kami selalu melakukan latihan ringan seperti lari, pull up, push up, dan sit up,” ungkap Indra Adi Saputra yang kerap dengan sapaan Adi, saat di wawancara melalui via telepon seluler, Kamis (26/3).
Kendati begitu, melakukan latihan fisik di rumah sebetulnya kurang memadai. Sebab, selain fasilitas terbatas berlatih di indoor harus membutuhkan tempat luas juga.
“Tidak ada arahan dari pelatihnya dan seharusnya anak diberikan aturan cara berlatihnya, agar anak tetap berlatih untuk menjaga kebugaran tubuhnya,” kata Adi.
Meski begitu, berlatih dirumah tidak menyurutkan keduanya tetap semangat. Bahkan, meski baru dua tahun ikut latihan beberapa event sudah diraih di antaranya Sirkuit Kabupaten Bandung, Zeist Juara ke 1 dan Saint Juara ke 1, Walikota Cup Kota Bandung, Zeist Juara ke 3 dan Saint Juara ke 3, Eiger Series 3 Se BANDUNG Raya Saint Juara ke 2, dan Pagelaran 4 Dimensi Nasional Saint Juara ke 3.
“Sejak ada penyebaran virus ini, ada dua event, yang terpaksa di dibatalkan yakni event SAE IAIS Soreang 2020, yang harusnya dilaksanakan bulan Maret dan Event Skygers Climbing Circuit 2020 yang dilaksanakan bulan April,’’kata dia. (yul/yan)