BALEENDAH – Menanggapi imbauan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menetapkan Kabupaten Bandung sebagai zona merah virus korona (Covid-19), DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bandung bertindak cepat untuk turut mengantisipasi penyebaran virus tersebut dengan membentuk Crisis Center.
Ketua umum DPD PKS Kabupaten Bandung Jajang Rohana, yang juga Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jabar mengatakan, mobilitas masyarakat masih tinggi di Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, penyebaran covid-19 sangat memungkinkan.
Apalagi kini Kabupaten Bandung sudah termasuk satu dari delapan daerah di Jawa Barat sebagai zona merah. Sehingga, pihaknya sangat serius dalam menanggapi.
“Crisis Center ini, untuk membantu mengantisipasi penyebaran virus. Kami DPD PKS Kabupaten Bandung, turut membantu masyarakat dengan melakukan beberapa kegiatan. Crisis Center diketuai oleh Maulana Fahmi (Kabid Kesra DPD PKS Kab.Bandung) yang kesehariannya sebagai Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung,” papar Jajang saat ditemui di Sekretariat DPD PKS Kabupaten Bandung di Baleendah, Minggu (22/3/2020).
Menurut Jajang, Crisis Center yang dibentuk PKS akan fokus pada program preventif/promotif. Dengan kegiatan sosial mengadakan pembuatan cairan hand sanitizer, desinfektan, penyemprotan sekaligus membagikan kepada masyarakat di tiap Kecamatan se-Kabupaten Bandung.
“Ini dilakukan, karena masyarakat Kabupaten Bandung hingga kini masih banyak yang kesulitan mendapatkan masker dan hand sanitizer. Dengan gerakan Crisis Center DPK PKS, diharapkan bisa membantu kebutuhan,” jelasnya.
Jajang menjelaskan, selain membagikan hand sanitizer, Crisis Center PKS juga memberikan santunan bagi warga rawan pangan akibat social distancing, serta memastikan keselamatan kader dan struktur PKS. Sebab, mereka adalah aset bagi umat.
“Selain fokus terhadap pencegahan Covid-19. Kami juga fokus untuk membantu warga yang terdanpak banjir. Rutin, setiap terjadi banjir kami selalu menerjunkan tim relawan untuk membantu warga yang kebanjiran,” tuturnya.
“Semua kader PKS dan relawan yang ada di Kabupaten Bandung harus terlibat dalam menanggapi dan mengantisipasi penyebaran virus korona serta bencana banjir. Selalu berkoordinasi dengan pemerintahan setempat, tapi tetap semua kader dan relawan yang terlibat harus nyaman dan aman bisa menjaga diri dengan meningkatkan imunitas dengan menjaga kebersihan, kebersihan dan kondisi tubuh,” tegasnya. (rus)