Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan Mendagri, Tito Karnavian bersama para dirjen terkait sudah dijelaskan tentang fungsi Command Center sebagai pusat informasi dan koordinasi tentang persiapan data-data yang sedang diupdate.
Tak hanya itu, dia juga menjelaskan tentang tes proaktif yang dilakukan pada 230 orang, satu di antaranya positif dan sedang di rawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
“Jadi Alhamdulillah keputusan tes proaktif diapresiasi oleh pak menteri. Kemudian juga teknologi kami gunakan dengan semaksimal mungkin,” kata Emil.
Terkait dengan aplikasi Pikobar, dia menyebut bahwa saat ini tinggal menunggu persetujuan dari google play store. Adapun isi dari aplikasi tersebut yakni informasi tentang update-update berita yang bisa diakses oleh masyarakat.
Selain itu, dalam diskusi tersebut juga membahas tentang persoalan lockdown. Menurutnya keputusan tergantung pada pemerintah pusat.
“Kalau kemungkinan terburuk kita juga siap (lockdown) sehingga masyarakat juga bisa mengikuti dengan baik,” jelasnya.
Arahan selanjutnya, agar membuat semacam gerakan (organisasi) di masyarakat dalam penanganan atau pencegahan Covid-19. Karena, ungkap Emil, tidak hanya pemerintah pusat atau daerah, tetapi peran serta semua pihak seperti influencer, orang-orang di rumah dan tokoh masyarakat untuk berpartisipasi.
“Insyaa Allah Jawa barat menerima arahan tersebut. Kita akan kampanye habis-habisan masalah ini,” ungkapnya.
Poin terpenting dalam diskusi ini, terkait anggaran yang sudah disetujui dan bisa bisa digeser oleh sebuah prosedur peraturan. Sehingga dapat dimaksimalkan sesuai peraturan dari Kemendagri dan Kementerian Keuangan, agar bisa membelanjakan dalam bentuk hibah kepada institusi dan masyarakat yang butuh dalam penanganan Covid-19.
“Intinya semua aman terkendali, kita tenang waspada, terukur, transparan, rasional tidak perlu panik, emosional semua ikuti arahan pemimpin, pemerintah, ulama. Insyaa Allah kita akan melalui situasi ini dengan baik dan secepat-cepatnya,” pungkasnya. (mg1/drx)