CIMAHI – Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna menyebutkan, satu orang warganya masuk dalam Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait Coronavirus Disease (Covid-19). Pasien tersebut informasinya tengah dirawat di salah satu rumah sakit rujukan di Kota Bandung.
PDP adalah orang yang sudah menunjukkan gejala terjangkit covid-19 seperti demam, batuk, pilek dan sesak napas. Namun harus melalui serangkaian pemeriksaan untuk menentukan suspect atau tidaknya.
“1 orang PDP” ucap Ajay saat ditemui disela-sela pemantauan penyemprotan disinfektan di Puskesmas Cimahi Selatan, Jalan Raya Baros, Minggu (15/3).
Selain PDP, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kota Cimahi juga bertambah, dari data awal 27 orang kini menjadi 30 orang. Selama masa pemantauan, mereka dilarang untuk melakukan aktifitas di luar rumah selama 14 hari.
Orang yang masuk ODP belum menunjukan gejala sakit, hanya saja memiliki riwayat ke negara episentrum corona atau sempat melakukan kontak dengan pasien suspect positif corona sehingga harus dilakukan pemantauan selama 14 hari.
“ODP jadi 30 orang. 2 orang sudah selesai dan sehat,” terang Ajay.
Dalam kesempatan tersebut, Ajay meminta masyarakat tetap tenang dan selalu menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Selain itu, ia meminta masyarakat untuk menahan diri untuk bepergian ke wilayah terpapar maupun pusat-pusat keramaian.
Pihaknya, kata dia, terus berupaya untuk melakukan pencegahan virus corona. Salah satunya dengan penyemprotan disinfektan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi Pratiwi menambahkan, informasi adanya satu warga Kota Cimahi yang masuk PDP diterima dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Berdasarkan informasi yang diterimanya, kata dia, pasien tersebut merasakan gejala seperti demam, batu pilek usai pulang dari negara terpapar Covid 19.
“Gejalanya batuk, pilek demam. Habis dari negara terjangkit. Penanganannya di Pemprov sama rumah sakit rujukan di Bandung. Kita nerima datanya,” ungkapnya.
Ditegaskannya, pihaknya belum bisa menyimpulkan pasien tersebut terduga virus corona atau tidak. Sebab hasilnya nanti akan diinformasikan rumah sakit yang yang melakukan pengawasan atau pihak Pemprov Jabar.
Perihal ODP yang ditangani Dinas Kesehatan Kota Cimahi, lanjut Pratiwi, hasil pemantauannya akan terlihat pada 16 dan 18 Maret mendatang. Sebelumnya, ada 30 warga Kota Cimahi yang masuk dalam ODP.