Pakar Ekonomi Prediksi bank bjb Semakin Bertumbuh di Tahun 2020

BANDUNG – Kinerja apik yang diperlihatkan bank bjb sepanjang 2019 diprediksi akan terus berlanjut memasuki tahun 2020. Meski situasi makroekonomi masih dihadapkan dengan tantangan besar, bank bjb dipandang akan mampu mengulangi tren kinerja positif yang sudah dicatatkan.

Pengamat Ekonom Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi menilai kinerja yang diperlihatkan bank bjb sepanjang 2019 sudah sesuai dengan ekspektasi. Terlebih, bank bjb sudah memperlihatkan tren pertumbuhan positif pada kuartal keempat.

“Dengan situasi makroekonomi yang sangat berpengaruh kepada industri perbankan, bertahan pun sebetulnya sudah bisa dikatakan baik. Kondisi yang dicapai bank bjb sudah jauh lebih baik. Itu sudah sesuai dengan ekspektasi. Pencapaian ini akan menjadi modal dasar bagi bank bjb di 2020,” kata Acuviarta, Rabu (4/3/2020).

Tercatat sepanjang 2019 lalu, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,56 triliun atau tumbuh 0,8% y-o-y. Pertumbuhan laba diikuti penambahan nilai aset sehingga menjadi sebesar Rp123,5 triliun atau tumbuh 2,8% y-o-y. Sektor kredit yang menjadi ujung tombak utama perseroan dalam mendongkrak pendapatan tumbuh 8,7% y-o-y menjadi Rp81,9 triliun.

Selain itu, net interest margin (NIM) bank juga terus menguat memasuki akhir tahun dengan berada pada level 5,7% lebih baik ketimbang NIM perbankan nasional yang tercatat 4,91% berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Angka kredit macet dan bermasalah (Non Performing Loan) ikut berhasil ditekan pada kisaran 1,58% jauh di bawah rata-rata industri perbankan nasional rasio kredit bermasalah (NPL) di 2,53%.

Kondisi kinerja positif tersebut dinilai bakal terus menampak merujuk kepada kondisi internal dan strategi pergerakan perseroan yang sudah ditempuh. Belum lama ini, bank bjb menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan II (PUB II) Obligasi Subordinasi Tahap I senilai Rp500 miliar. Penerbitan obligasi yang dilakukan disebut Acuviarta sebagai pertanda optimisme yang bertumbuh di tubuh perseroan. Dia melihat langkah penerbitan surat utang ini bakal mendapat respons positif dari publik.

“Langkah ini menunjukkan bahwa bjb cukup optimis dari segi peluang pasar. Sepanjang pasarnya terukur, obligasi akan selalu laris manis, apalagi dengan yield yang kompetitif dan status jaminan likuiditas bank pelat merah. Yang menjadi penentunya, tinggal kembali kepada rencana investasi dan pengembangan usaha bank bjb akan seperti apa ke depan,” katanya.

Tinggalkan Balasan