PANGALENGAN – Program mitigasi bencana diklaim berhasil menurunkan level daerah rawan bencana di Kabupaten Bandung. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), tingkat daerah rawan bencana Kabupaten Bandung, berada di urutan ke-14 dari seluruh wilayah se-Indonesia dan berada di urutan ke enam se Jawa Barat.
“Alhamdulillah tingkat kerawanan bencana banjir Kabupaten Bandung berkurang,” ujar Bupati Bandung, Dadang M Naser, Selasa (25/2).
Sebelumnya, tingkat kerawanan Kabupaten Bandung kata Dadang, berada diurutan ke empat se Indonesia. Hal itu, lanjut dia, karena keberhasilan dari pelaksanaan program mitigasi bencana dan juga pemberian pelatihan kepada para relawan maupun warga terkait penanggulangan bencana.
Lebih lanjut, Dadang mengatakan, pihaknya pun telah melakukan langkah pencegahan terjadinya bencana dan melaksanakan upaya pasca bencana. Seperti di antaranya memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya rusak karena bencana, dengan membangunnya kembali. Atau juga dengan membangun wc umum yang bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
“Ini merupakan program pemerintah daerah Kabupaten Bandung untuk membantu warga yang rumahnya belum layak atau menjadi korban bencana, termasuk ngeback up MCK-nya supaya sanitasi dapat berjalan dengan baik,” jelasnya.
Menurut Dadang, hujan dengan intensitas tinggi akan berlangsung hingga Maret bulan depan. Dengan demikian, dirinya meminta warga Kabupaten Bandung untuk terus waspada dan mengantisipasi terjadinya bencana. Menyusul wilayah Kabupaten Bandung yang merupakan daerah cekungan.
“Untuk masyarakat harus selalu siap siaga menghadapi musim penghujan. Selain itu, rumah masyarakat yang berdiri di daerah rawan bencana, seperti di Pangalengan, juga sudah mulai dibangun dengan sistem anti gempa. Kita juga terus mensosialisasikan pola tanam yang benar, dimana kebijakannya yaitu diketinggian 30 derajat itu harus ditanami kopi,” pungkasnya. (yul/tur)