BANDUNG – Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum melakukan sidak ke PT Kahatex. Hal ini dilakukan, karena banyak aduan masyarakat yang mengeluhkan macet dan sering terjadi banjir.
Disela-sela sidak Uu mengatakan, melihat situasi dan kondisi permasalahan yang dikeluhkan masyarakat, masalah banjir sudah ada progres dengan dilakukan normalisasi pembangunan kali yang melewati PT Kahatex itu.
Akan tetapi, normalisasi belum maksimal. Sebab, ada satu titik yang belum dikerjakan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sehingga harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
“Itu sudah ada progres tentang pembangunan itu, yaitu dikeduk (saur ceuk sundana mah), atau kata lain dinormalisasi, dan diperbesar. itu akan selesai kemungkinan tahun ini bulan oktober selesai,” kata Uu kepada wartawan ketika melakukan sidak langsung ke PT Kahatex, Selasa, (11/2).
Selain melihat progress normalisasi, Uu meminta kepada PT Kahatex segera membongkar jembatan yang dibangunan di dalam pabrik. Sebab, bangunan jembatan itu dapat mengganggu arus air.
“Izinnya sudah ada sebenarnya, tinggal teknis mungkin beberapa hari juga bisa dibuka jalan tersebut. Berarti jalan atau jembatan di sini yang dianggap sedikit menghambat lajunya air itu bisa dibongkar,” sebutnya.
Untuk meminimalisir kemacetan, Uu juga menginginkan agar di kawasan pabrik Kahatex ada Jembatan Penyebarangan Orang (JPO).
Kendati begitu, pihak Kahatex sebetulnya sudah membuka atau sudah melakukan progres-progres untuk tidak terjadinya macet dengan membuka 7 pintu keluar; dari wilayah Sumedang 3 pintu, wilayah Bandung 4 pintu.
“Nah sekarang kami akan membuat sebuah gerakan antara lain meminta kepada pihak Kahatex untuk membuat kembali JPO. Tetapi banyak intansi terkait, termasuk pemerintah pusat, maka kami akan melakukan rapat Koordinasi dengan pusat, Pemda dan PUPR,” tutur Uu. (mg1/yan)