Di Yaman, sang raja baru saja selesai membangun katedral. Katedral itu besar dan indah.
Maka sang Raja berpikir: mengapa pusat ziarah itu tidak dipindah ke Sana’a –ibu kota Yaman. Toh letaknya sekitar dari 1.167 km di selatan Makkah.
Maksudnya: agar pusat perdagangan dan ekonomi beralih ke Sana’a.
Menurut Sang Raja katedral di Sana’a lebih indah daripada Ka’bah –yang hanya berbentuk kubus.
Akhirnya Raja Abrahah memutuskan: akan menghancurkan Ka’bah. Agar pusat ziarah mau tidak mau pindah ke Sana’a.
Dikirimlah pasukan besar, 40.000 orang. Diawali barisan delapan gajah. Yang paling depan gajah putih –diberi nama Mahmud.
Ternyata 2.500 tahun yang lalu di Yaman masih ada gajah. Yang diperkirakan tenaganya cukup kuat untuk merusak Ka’bah –beserta patung-patung di sekelilingnya.
Tidak terbayangkan, sekarang ini, gajah bisa hidup di tanah tandus seperti Yaman. Atau, 2.500 tahun yang lalu Yaman tidak tandus?
Ketika pasukan besar itu sampai di perbatasan Kota Makkah gajah yang paling depan berhenti. Mogok. Padahal tokoh-tokoh masyarakat Makkah sudah mulai menyingkir –dengan was-was atas nasib Ka’bah.
Menurut berbagai literatur, sambil menjauh dari Ka’bah tokoh Abdul Muthalib terdengar mengatakan ‘Keselamatan Ka’ bah akan dijaga oleh Penciptanya’.
Muthalib –yang kelak menjadi kakek Nabi Muhammad– benar. Ka’bah terhindar dari kehancuran. ‘Dijaga’ oleh Penciptanya sendiri.
Justru pasukan besar bergajah itulah yang akhirnya hancur. Hancur sendiri.
Sangat dramatik kisahnya.
Peristiwa itulah yang kemudian diabadikan menjadi Tahun Gajah di Arab.
Nabi Muhammad lahir di tahun itu. Beberapa bulan setelahnya. Karena itu Nabi Muhammad disebut lahir pada Tahun 1 Gajah.
Dalam Alquran disebut –hanya singkat– bahwa pasukan gajah itu dihancurkan oleh invasi burung ababil. Burung-burung itu menjatuhkan batu kerikil yang panas membara. Burung itu begitu banyaknya sampai langit menjadi gelap.
Aliran rasional menafsirkan ababil itu bukan burung seperti yang kita kenal.
Menurut aliran ini pasukan gajah itu hancur oleh wabah smallpox. Yakni Virus yang menyebar dengan amat dahsyatnya. Yang menyerang kulit dengan hebatnya. Sampai kulit seluruh tubuh seperti bercak-bercak terbakar. Seperti disundut kerikil yang membara.