BANDUNG – Memiliki kader yang mumpuni, DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat bakal mengusung tiga patahana (incumbent) dalam Pilkada tahun ini.
Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono mengatakan, ketiga daerah itu ialah Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, dan Cianjur. Dia akan meminta pengusulan calon kepala daerah yang akan direkomendasi dengan cepat.
“Yang pertama adalah Pangandaran. Kenapa, karena calonnya adalah Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDIP Pangandaran, incumbent bupati, dan kemungkinan hanya akan terjadi satu paket pasangam calon, yaitu Pak Jeje Wiradinata,” kata Ono.
Yang kedua, lanjut dia, ialah Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto. Rencana untuk mengusung Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya di Pilkada 2020 itu.
Menurut Ono, didukung oleh hasil survei yang menyatakan bahwa Ade meraih popularitas dan elektabilitas tertinggi dibandingkan kandidat lainnya.
“Yang ketiga adalah Kabupaten Cianjur, yaitu incumbent bupati, ini juga merupakan kader PDI Perjuangan. Per 23 November 2019 beliau sudah resmi menjadi anggota PDI Perjuangan. Dari sisi survei juga beliau yang tertinggi, yaitu Pak Herman Suherman,” tutur Ono.
Menurut dia, pengusulan ketiga petahana kepada DPP itu dilakukan sambil menyiapkan calon wakilnya, berikut paket koalisi partainya.
“Kenapa wakilnya belum kami usulkan, karena sampai saat ini masih proses. Masih proses pendalaman untuk wakil-wakilnya,” katanya.
Ono menjelaskan, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP beberapa hari lalu, DPP berencana untuk mengumumkan rekomendasi nama-nama calon kepala daerah di Pilkada 2020. Akan tetapi, rencana pengumuman itu urung dilakukan.
“Memang direncanakan pada saat Rakernas diumumkan. Seluruhnya, total se-Indonesia yang (rekomendasinya) dipercepat itu ada 44 daerah. Namun, ada beberapa hal yang perlu pendalaman kembali. Ya karena itu kan kewenangan DPP. Mudah-mudahan pada Januari ini (diumumkan),” katanya.
Dia menyatakan, DPP PDI Perjuangan sebetulnya berkeinginan untuk sesegera mungkin dalam memberikan rekomendasi kepada calon-calon yang sudah pasti akan diusung di Pilkada 2020.
Pasalnya, dari pengalaman pilkada-pilkada sebelumnya, rekomendasi keluar pada saat-saat terakhir pendaftaran calon.
“Tinggal ini ada perubahan (jadwal). Kalau memang sudah final dari sisi apapun, ya memang lebih baik dipercepat rekomendasinya, sembari kami menyiapkan calon wakilnya dan partai koalisinya,” ucapnya. (mg1/yan)