Komposisi jenis sampahnya didominasi sampah organik yang mencapai 50 persen, kertas 8,6 persen, plastik 15,6 persen, logam 3,1 persen, kain 5,3 persen, gelas kaca 3,0 persen, B3 RT 1,4 persen dan lainnya 12,5 persen.
Sampah-sampah yang dihasilkan itu ada yang dibuang ke TPAS Sarimutki, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sebanyak 225,834 ton atau 84,04 persen, serta sampah yang tereduksi di sumber (pengurangan) sebanyak 29,437 ton atau 10,96 persen.
Ronny berharap, dilibatkannya pelajar dalam penguranhan sampah ini bisa menjadi pemantik bagi masyarakat secara keseluruhan agar melakukan hal serupa.
”Pelajar ini kan nantinya bisa jadi pemicu juga untuk pengurangan sampah. Minimal di lingkungan keluarganya,” pungkasnya.(mg3/ziz)