”Kami harapkan tahun ini ada kunjungan balasan dan kerjasama itu bisa terwujud,” ucapnya.
Sementara terkait lapangan kerja di Taiwan, Li pun membenarkan bahwa negaranya memiliki banyak peluang bagi warga negara asing termasuk Indonesia. Terlebih Taiwan hingga saat ini memang menjadi markas bagi puluhan perusahaan asing bidang teknologi.
”Kami punya banyak peluang kerja di Taiwan, banyak perusahaan asing terutama yang bergerak di bidang teknologi. Bahkan teknologi yang saat ini anda genggam di tangan anda, itu juga buatan perusahaan asing yang bermarkas di Taiwan,” kata Li.
Li pun berharap peluang tersebut bisa dimanfaatkan oleh para tenaga kerja terlatih, inovator dan wirausahawan Indonesia. Ia pun tak menampik jika saat ini sudah banyak tenaga kerja asal Indonesia yang bekerja di Taiwan.
Wufeng University, saat ini memang baru memiliki sekitar 18 mahasiswa asal Indonesia. Namun Li menegaskan bahwa secara keseluruhan ada sekitar 12.000 mahasiswa Indonesia di Taiwan.
Populasi pekerja dan mahasiwa Indonesia tersebut, dilansir Li sebagai populasi asing terbesar ketiga di Taiwan. Di posisi pertama dan kedua saat ini ditempati oleh Vietnam dan Malaysia. (rus)