BANDUNG– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengimbau seluruh warga untuk lebih waspada terhadap serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti. Hal itu seiring dengan masuknya musim hujan yang biasanya nyamuk mematikan tersebut bermunculan lantaran kondisi lingkungan yang kotor.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit DBD. Salah satunya dengan memperhatikan tempat-tempat yang menjadi sarang tumbuhnya jentik nyamuk aedes aegypti di sekitar rumah.
“Kami terus mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit DBD ini karena saat ini sudah masuk musim hujan. Bahkan, kami juga selalu menyampaikan kepada berbagai komunitas,” kata Rita ditemui Jabar Ekspres di kantornya, kemarin (9/1).
Rita menyebutkan, berdasarkan data yang diterima oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung, sejak Desember lalu ada 80 kasus pelaporan kasus DBD. “Itu terjadi hampir di seluruh kecamatan berdasarkan laporan warga ke kami,” terangnya.
Rita juga meminta masyarakat untuk memahami ciri-ciri jika terserang DBD. Mulai dari rasa demam 2 hingga 5 hari tidak turun. Setelah demam, biasanya ada rasa mual, pegal-pegal seluruh persendian. Timbullah bercak-bercak merah di bawah kulit.
“Terkadang memang, enggak ada bercak-bercak, hanya mual aja sama sakit persendian, ternyata diperiksa DBD. Kalau sudah merasakan demam lebih dua hari secepatnya untuk diperiksa ke dokter,” katanya.
Untuk melakukan pencegahan penyakit DBD, Rita menyebutkan, masyarakat diminta melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta melakukan 3M plus.
“Daya tahan tubuh juga harus dijaga di musim hujan seperti saat ini. Mulai dari asupan makanan dengan pola gizi seimbang dan olahraga yang rutin,” ujarnya.
Selain itu, Rita menjelaskan Dinkes Kota Bandung telah mempunyai satu gerakan dengan nama ‘Girits’ atau Gerakan Satu Rumah Satu Jumanti. Jumanti itu juru pemantau jentik.
“Semua masyarakat di Kota Bandung tentunya mempunyai perwakilan di dalam rumah, itu satu orang yang telah kami sosialisasikan, kami juga latih bagaimana caranya memeriksa jentik nyamuk di bak-bak mandi,” paparnya.
Menurut Rita, DBD ini merupakan penyakit yang mematikan jika tidak tertangani dengan cepat. Sehingga dibutuhkan kepekaan masyarakat jika mengalami ciri-ciri terserang DBD. “Selama tahun 2019 saja tercatat ada 4 orang yang meninggal akibat kasus DBD,” pungkasnya. (mg4/drx)