CIMAHI– Warga Kota Cimahi diminta lebih waspada terhadap ancaman cuaca ekstrem yang diprediksi bakal terjadi pada pekan depan. Hal itu berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Klas I Bandung yang memprediksi akan ada peningkatan cuaca akstrem dalam sepekan ke depan.
Kepala BMKG Klas I Bandung, Tony Agus Wijaya, menjelaskan pemicu dari timbulnya cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin kencang dan kilatan petir itu yakni fenomena atmosfer skala regional maupun lokal.
“Aktifnya angin musim dingin atau monsun asia sehingga ada penambahan massa udara basah. Ditambah adanya gelombang atmosfer (equatorial Rossby Wave dan Kelvin Wave) di perairan sekitar Indonesia,” ujar Tony saat dihubungi, Kamis (2/1).
Menurut Tony, berdasarkan citra satelit. pembentukan awan cumulonimbus dengan skala luas membuat perubahan cuaca dari panas ke hujan terjadi dalam waktu singkat.
“Cakupan luas awan cumulonimbus inilah yang kemudian memicu turunnya hujan intensitas sedang hingga lebat. Belum lagi dengan penambahan massa udara basah dan kondisi permukaan laut yang cenderung hangat,” bebernya.
Dia menerangkan, angin yang bertiup di wilayah Bandung Raya berkisar antara 5 sampai 25 km perjam. Sedangkan suhu paling dingin di wilayah selatan Bandung Raya menginjak 19 derajat celcius.
Berdasarkan pantauan stasiun BMKG, wilayah Bandung Raya bakal diguyur hujan intensitas sedang hingga lebat selama sepekan kedepan. “Diimbau untuk masyarakat mewaspadai potensi angin kencang dan kilatan petir. Hujan ini juga bisa memicu banjir karena intensitas dan durasinya,” paparnya.
Cuaca ekstrem akhir-akhir ini memicu terjadinya bencana alam di Kota Cimahi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi mencatat, ada 18 titik sebaran bencana di penghujung tahun 2019, tepatnya pada Selasa (31/12/2019).
Berbagai bencana yang datang di antaranya 11 titik longsor, empat titik banjir, 1 rumah roboh dan 2 pohon tumbang. Berbagai bencana itu muncul saat hujan deras. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun korban mengalami kerugian material.
“Sejak kemarin intensitas hujannya cukup tinggi, menyebabkan bencana di beberapa titik. Dampaknya ada rumah roboh, ada juga rumah yang mengalami kerusakan diterjang longsor,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi Nanang. (mg3/drx)