“SDM akan menyesuaikan dengan perkembangan berikutnya. Kita memang rencana buka di tahun 2020 bisa menampung 200 tempat tidur untuk poli penyakit dalam, bedah, THT, mata, dan syaraf,” beber Taat.
Oleh karena itu, ia akan memberlakukan layanan secara bertahap menyesuaikan dengan kebutuhan pasien. Fokusnya saat ini adalah memindahkan layanan pasien rawat jalan ke tempat yang baru.
“Kalau secara langsung SDMnya untuk dokter kita sudah memenuhi, tapi untuk perawatnya kita pengennya apa yang kita punya di rumah sakit lama kita pindahin dulu, operasional, setelah waiting list cepet-cepet kita tambah SDM-nya untuk menambah cakupan dan jumlah tempat tidurnya. Kalau SDM nambah, layanan tempat tidurnya kan naik,” tuturnya.
Kendati memiliki fasilitas canggih dan modern, Taat memastikan, rumah sakit ini tetap menaruh keberpihakan kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Ia juga membuka fasilitas kelas 1, VIP, dan VVIP.
“Ini kan rumah sakit pemerintah jadi memang dibangun untuk melayani pasien menengah ke bawah, tapi tidak menutup kemungkinan untuk melayani kelas 1 ke atas,” tandasnya. (rls/drx)