CIMAHI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi mencatat, ada 18 titik sebaran bencana di penghujung tahun 2019, tepatnya pada Selasa (31/12). Berbagai bencana itu datang menjelang malam pergantian tahun baru.
Berbagai bencana yang datang di antaranya 11 titik longsor, empat titik banjir, satu rumah roboh dan dua pohon tumbang. Berbagai bencana itu muncul saat hujan deras. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun korban mengalami kerugian material.
”Sejak kemarin intensitas hujannya cukup tinggi, menyebabkan bencana di beberapa titik. Dampaknya ada rumah roboh, ada juga rumah yang mengalami kerusakan diterjang longsor,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi Nanang didampingi Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Cimahi Emir Faisal saat ditemui, Rabu (1/1).
Rumah yang mengalami kerusakan di antaranya milik Dede (45) di Kampung Cileutik RT 05 RW 14 Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara. Rumah yang dihuni oleh tiga Kepala Keluarga (KK) dengan 14 jiwa ini mengalami kerusakan di bagian belakang dengan panjang sekitar 25 meter dan lebar sekitar 15 meter.
”Selain rumah, satu kandang kambing ukuran sekitar 1×5 meter roboh terbawa longsor. Berpotensi longsor susulan,” kata Emir.
Selain itu, bencana longsor yang terjadi menyebabkan bagian belakang rumah milik Karman (48) di Kampung Pondok Cibaligo RT 01 RW 10 Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara jebol dengan panjang 12 m, tinggi 15 m, dan lebar 3 m.
”Penyebabnya erosi tanah oleh air dari pembuangan bocor,” ucapnya.
Masih di Kelurahan Cipageran, tepatnya di Kampung Lebaksaat RW 18 Kampung Lebaksaat Kelurahan Cipageran ada peristiwa longsor yang menimpa dua unit rumah milik Yadi dan Asep Wahyudin. Bagian rumah yang rusak di bagian ruang dapur yang dipenuhi material longsor dari lereng dibelakang kedua rumah.
Longsor tidak hanya merusak sejumlah rumah, tapi juga beberapa akses jalan, dan menutupi aliran selokan. Seperti di Kampung Bobojong RT 06 RW 15 Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara.
”Penyebabnya erosi tanah dipicu oleh air hujan, sehingga material longsoran menutupi aliran selokan dengan luas area terdampak kurang lebih 15×6 meter persegi. Akibatnya, 3 unit rumah milik warga berpotensi terbawa longsor susulan,” ungkap Emir.