BANDUNG– Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Jumat (27/12) mengakibatkan wilayah timur Kota Bandung dikepung banjir. Itu terjadi di beberapa wilayah seperti, Cikadut, Ujungberung, Antapani, Arcamanik, Gedebage dan Cibiru.
Hujan terjadi sejak pukul 11.30 merata di sejumlah daerah. Derasnya hujan membuat sejumlah ruas jalan terendam air. Seperti di kawasan Cikadut. Sekitar pukul 13.00, banjir setinggi paha orang dewasa menggenangi jalan dan mengakibatkan sejumlah kendaraan tak bisa melewati jalur tersebut, dampaknya kemacetan pun mengular cukup panjang.
M. Haikal,26, warga setempat mengungkapkan, selama 30 menit hujan turun langsung menggenangi jalan tersebut.
“Hujannya sangat besar, ditambah air kiriman dari atas yang banyak dan tidak cukup masuk gorong-gorong sehingga meluap ke jalan,” kata Haikal usai membantu para pengendara motor di Cikadut, kemarin.
Banjir tersebut, kata dia, membuat para pengendara tidak berani melintas dengan risiko kendaraanya mogok karena banjir.
“Ada yang memaksakan untuk menerobos banjir dan akhirnya mogok,” ungkapnya.
Tak sedikit, banyak warga sekitar yang memanfaatkan untuk memberikan layanan jasa dorong kendaraan untuk bisa melintasi jalan yang tergenang banjir tersebut. Pasalnya, kendaraan bisa melewati hanya dengan didorong dan menutupi kenalpot dengan plastik.
“Ya kita sekalian menawarkan jasa kepada pengendara, kita tidak mentarif kepada pengendara, kita seikhlasnya saja,” ucapnya.
Terpisah, terkait penanganan banjir, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengklaim saat ini air hujan lebih cepat surut.
“Insya Allah soal banjir, laporannya cepat surut,” kata Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Balaikota Bandung.
Kendati begitu, Yana mengeluhkan perilaku warganya masih membuang sampah sembarangan sehingga terjadi banjir di mana-mana. “Buang sampah sembarangan tersebut mengakibatkan saluran air tertutup dan akhirnya melimpah ke jalan,” terangnya.
Yana menilai, perubahan perilaku warga merupakan kunci penanganan banjir yang utama. Sejauh ini, langkah yang dilakukan oleh Pemkot yakni dengan memasang jaring di setiap koridor sungai.
“Langkah antisipasi yang kita lakukan salah satunya dengan memasang jaring-jaring di beberapa koridor sungai, namun yang lebih penting merubah perilaku masyarakat jauh lebih utama,” tandasnya. (mg1/mg2/drx)