Tokopedia Bidik Pemerataan Ekonomi di Jabar

BANDUNG – Tokopedia, sebagai perusahaan teknologi Indonesia yang terus bertransformasi menjadi Super Ecosystem, kontinu mengakselerasi pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia.

Selama lebih dari 10 tahun, dampak pemerataan ekonomi digital tersebut bahkan sudah bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dari Sabang sampai Merauke.

External Communications Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, mengungkapkan, riset yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) di 2018-2019 membuktikan bahwa Tokopedia telah memberikan pengaruh besar untuk perekonomian Indonesia.

“Selama 2018 lalu, GMV (Gross Merchandise Value) Tokopedia telah berhasil menembus angka Rp 73 triliun. Nilai ini diperkirakan naik menjadi Rp 222 triliun pada 2019 atau setara dengan 1,5% perekonomian Indonesia,” ungkap Ekhel.

Menurut Ekhel, pengaruh Tokopedia juga dirasakan dihampir seluruh wilayah Indonesia, salah satunya di Jawa Barat. Pada tahun 2018, Tokopedia telah berhasil berkontribusi terhadap GDP Jawa Barat sebesar Rp 11.365.674.000.000 dan diprediksi akan semakin meningkat di tahun ini menjadi Rp 32.143.583.000.000.

Selain itu, sambungnya Tokopedia pun turut berkontribusi terhadap total pendapatan rumah tangga Jawa Barat di 2018 yaitu sebesar Rp 3.675.750.000.000 dan di 2019 diprediksi meningkat menjadi Rp 10.391.221.000.000.

“Kami berkomitmen menggerakkan perekonomian dalam negeri, maka Indonesia akan terus menjadi fokus utama Tokopedia. Kami selalu berusaha relevan dengan kebutuhan masyarakat melalui berbagai inisiatif di tingkat lokal demi mempermudah seluruh masyarakat Indonesia, termasuk Bandung, Jawa Barat, baik dalam menciptakan peluang maupun mencapai lebih,” katanya.

Di Jawa Barat, khususnya di Bandung, Tokopedia menghadirkan beberapa inisiatif lokal seperti Tokopedia Center, Mitra Tokopedia, dan Tokopedia Corner.

Tokopedia Center merupakan experience center yang menghadirkan pengalaman berbelanja secara O2O sekaligus berperan sebagai pusat edukasi digital yang membantu para pegiat UMKM mengembangkan usaha mereka bersama Tokopedia.

“Diharapkan Tokopedia Center dapat membantu masyarakat, untuk meningkatkan daya saing bisnis di pasar nasional, mengingat para pegiat UMKM merupakan penyumbang lebih dari 60 persen terhadap perekonomian Indonesia,” ungkap Ekhel.

Sejak diluncurkan pada September 2018, Tokopedia Center telah hadir di 106 titik di berbagai wilayah Indonesia yang dijadikan sebagai pusat edukasi bagi siapapun yang ingin menciptakan peluang bersama Tokopedia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan