BOGOR –Dialog Hari Ini Bogor, menggelar diskusi publik dengan tema “mencegah berkembangnya radikalisme dan terorisme” yang berlangsung di Kedai Kopi Cakap Jalan Kresna Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/12) lalu.
Para peserta dialog yang merupakan mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai universitas di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor terebut tampak antusias mengikuti dialog terkait radikalisme yang saat ini sedang ramai dibicarakan oleh semua kalangan dan semua golongan. Bahkan para peserta yang ada semakin antusias saat berlangsung diskusi terkait apa itu radikalisme dan terorisme.
Salah satu Dosen Institut Pertanian Bogor, Dr. Doni Yusri yang hadir sebagai pembicara sekaligus penggerak kaum milenial mengatakan, radikalisme ada karena mereka ekslusif.
”Pada akhirnya hanya melakukan pembenaran dan melihat semuanya menjadi subjektif. Inilah yang berbahaya bagi keutuhan bangsa kita,” kata Doni.
”Kami berharap kepemudaan bisa mengantisipasi berjamurnya paham radikal tersebut,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Pegiat Lintas Agama, Luhur Nugroho menyebutkan, penggunaan simbol-simbol agama masif muncul di masyarakat akibat provokasi yang muncul di perbincangan publik.
”Radikalisme ini berbahaya, tapi yang paling berbahaya dari radikalisme adalah orang-orang yang memiliki perkawinan antara fundalis dan fanatik,” tegas Luhur.
Untuk itu, Dia mengajak masyarakat, termasuk pemuda untuk menangkal radikalisme.
”Radikalisme harus kita jauhi dan tentunya dicegah. Khususnya bagi kaum milenial dan umumnya seluruh masyarakat. Sebeb, suatu paham yang terlalu fanatik akan jatuh kepada radikalisme hingga dapat merusak persatuan-persatuan yang sudah kita pertahankan bersama,” bebernya.
”Apalagi radikalisme yang memicu munculnya terorisme adalah sesuatu hal yang harus di lawan demi kepentingan persatuan dan kesatuan bangsa agar tetap utuh dan tetap tegaknya NKRI,” imbuhnya.(a1/ziz)