Sebagai pelaku usaha lokal, dia pun berharap ada pembinaan dan bimbingan dari pemerintah melalui dinas terkait. “Ini juga lagi belajar, saya awalnya orang produksi. Sabilulungan III berdiri 1985, sempat kolaps 2003, merintis dari awal lagi 2005,” ujarnya.
Selain merek-merek tersebut, Weekend Market @KotaTasikmalaya diikuti booth dari Cenderamata (Kabupaten Tasikmalaya), Jemari Trampil (Kabupaten Ciamis), Priangan Craft (Kabupaten Tasikmalaya), Karimakey (Kota Tasikmalaya), Kecap Cap Jago (Kabupaten Pangandaran), Dekranasda Kota Banjar, hingga Saung Kalapa Pangandaran (Kabupaten Pangandaran).
Dari Kabupaten Garut, ada Arif Style Leather yang memamerkan produk unggulan khas Garut yakni jaket dan produk olahan kulit lainnya.
”Weekend Market ini sangat membantu (pembeli). Sebab, kadang untuk datang harus ke home industry atau tempat-tempat di Tasikmalaya dengan jarak tempuh yang jauh. Dengan ini (pameran) pemasaran akan lebih dikenal lagi, masyarakat tahu,” papar Desi Nur Airia Sari pengunjung lainnya.
”Saya sering beli produk Tasikmalaya ini karena memiliki keunggulan-keunggulan yang berbeda dari produk lain. Di samping harga tidak terlalu mahal, dari segi fashion atau model juga unggul,” tambahnya.
”Untuk teman-teman yang akan beli, silakan datang. Banyak desainer-desainer Tasikmalaya yang sudah mengeluarkan ide-ide kreatifnya. Jadi kita tidak udah keluar kota,” ajak Desi.
Dan, bersamaan Desi yang menghilang di antara booth-booth yang ada, Weekend Market @KotaTasikmalaya di Mall Plaza Asia pun semakin ramai dipenuhi pengunjung terutama menjelang malam hari.
Selain pameran, terdapat rangkaian acara berupa talkshow serta workshop. Tentunya, event kerja sama Dekranasda Jabar dan Indag Jabar ini berupaya mengangkat mutiara-mutiara lokal agar tak hanya dikenal di Priangan Timur, tapi juga mentereng seantero Indonesia. (*)