SOREANG – Pengurus Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Bandung memiliki prediksi terkait Balon Bupati Bandung Periode 2020-2025 dari Partai Golkar.
Sekretaris AMPI Kabupaten Bandung Dadang Risda Aziz mengatakan, dari 10 Kandidat balon Bupati yang mengembalikan Formulir pendaftaran hanya beberapa yang sudah melakukan konsolidasi politik kepada masyarakat.
“Saya memprediksi yang serius maju pada kontentalasi Politk dari Partai Golkar adalah Kang Dadang Supriatna (DS) dan Teh Nia (Istri dari Bupati Sekarang-red). Sebab, merekan sudah gencar melakukan konsolidasi ke semua ledingsektor,” kata Risdal sapaan akrab Sekjen AMPI Kabupaten Bandung di Soreang, Rabu (4/12).
Menurut Risdal, pihaknya menganalisa dari elektabilitas di badan kepengurusan AMPI Kabupaten Bandung. Dari 10 nama kandidat Balon Bupati dari partai Golkar, yang diprediksi memiliki elektabilitas dan keinginan kuat adalah Kang Dadang Supriatna dan Nia Agustina M.Naser.
”Awalnya 15 orang yang mengembil formulir, 10 orang diantaranya mengembalikan. Hal itu menandakan keseriusan mereka untuk maju pada Pilkada 2020 mendatang. Saya memprediksi yang kuat dalan kontestalasi politik Golkar adalah Kang DS dan The Nia,”jelasnya.
Risdal menjelaskan, sebagai lembaga dibawah naungan partai berlambang pohon beringin, pihaknya akan selalu siap untuk mensukseskan bahkan memenangkan calon bupati yang direkomendasi pengurus DPP Golkar.
”kan sudah mengembalikan formulir, 10 orang itu akan mengikuti tahapan seleksi sesuai mekanisme DPD Golkar Kabupaten Bandung, kemudian diberikan kepada DPD Jabar untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP Golkar. Kami sih, siap memberikan dukungan siapa saja yang mendapat rekomendasi,” akunya.
Risdal menambahkan para kandidat Balon Bupati dari partai harus memiliki elektabilitas dan mempunyai visi misi lebih baik dari Bupati yang sekarang menjabat. Oleh karena itu, semua kandidat seharusnya sudah mulai melakukan sosilisasi kepada masyarakat dengan menyampaikan program yang menjadi tujuan mereka maju pada pencalonan Bupati.
” Mereka harus melakukan langkah langkah strategis mulai dari melakukan loby politik, sosialisasi ke semua lapisan masyarakat, penjajagan koalisi. Sehingga akan menciptakan hasil survai dikalangan masyarakat,” tuturnya.
Dirinya berharap DPP Partai Golkar melakukan beberapa pertimbangan sebelum memutuskan atau memberikan rekomendasi. Sebab, beberapa isu harus dipertimbangkan baik melalui survey untuk mengukur tingkat popularitas maupun elektabilitas balon. Selain itu juga factor yang bisa mendongkrak atau justru menjadi faktor kelemahan. Misalnya isu terkait Dinasti, yang sedang ramai ada resistensi di semua wilayah. Walau secara aturan dinasti tidak melanggar aturan perundang-undangan.