”Mudah-mudahan ini memang betul-betul bisa meningkatkan minat baca masyarakat khususnya mendekatkan mereka juga kepada perpustakaan,” tuturnya lagi.
Kepala Dispusipda Jabar, Riadi mengatakan, kerja sama tersebut untuk mengantisapasi kehilangan arsif (Buku) atau untuk memperlancar peminjaman. Sehingga bisa dikembalikan tepat waktu.
”Ya ini kan salah satu upaya inovasi yang harus dilakukan dari Dispusipda. Jadi mencari kita masih membawa buku itu aset kita membeli buku itu sebagai aset kalau nggak nanti hilang ini yang kita sudah punya data kehilangan setiap tahun bukunya,” jelas Riadi.
Menurutnya, Dispusipda memikirkan bagaimana caranya dengan mengeluarkan inovasi yang mau bisa mengantar jemput bukunya itu. ”Pinjam, telat mengembalikan, didenda, ribet. Sekarang masyarakat bisa meminjam buku melalui aplikasi. Teknisnya, peminjam diingatkan agar mereka bisa mengembalikan tepat waktu oleh Dispusipda, sementara bukunya dijemput oleh Grab,” ujar Riadi.
Head of Area Grab West Java, Yose Tireza Arizal mengaku, mendukung sepenuhnya kolaborasi tersebut. ”Ya kerjasama ini secara teknis adalah kami men-support pengembalian buku untuk seluruh perpustakaan-perpustakaan terutama yang sudah terkoneksi dengan sistem. Harapannya, lebih mudah,” papar Yose.
Dia mengatakan, secara teknis kerjasama tersebut mensuport pengembalian buku untuk seluruh perpustakaan. Terutama yang sudah terkoneksi dengan sistem di Dispusipda.
”Jadi taman teman penggiat literasi jika mau minjam tapi males berangkat bisa melalui aplikasi ini. Dengan memudahkan dalam peminjaman dan pengembalian ini, diharapkan membuat motivasi masyarakat untuk membaca jadi bertambah,” jelasnya.
”Grab Indonesia juga memberikan support kode promo. Ini bagian dari support kami untuk literasi di Jawa Barat,” sambungnya.
Dia mengatakan, secara komersial Grab berharap secara volume, Grab Exspress terus bertambah lebih besar. ”Meskipun sudah besar kami berharap lebih besar lagi,” tandasnya. (adv/mg1/rie)
