”Faktor ketidakpahaman para orangtua tentang modus TPPO pun bisa menjadi penyebabnya, tingkat putus sekolah, pernikahan dini, dan yang paling sering terjadi adalah karena desakan kebutuhan ekonomi,” papar Paisal didampingi Fasilitator Bahtera, Hedi.
Senada dengan Teh Nia, Faisal berpesan agar peran orangtua lebih diutamakan dalam menjaga anak-anak dari TPPO, Melalui sosialisasi. Selain itu, kata Faisal, ada beberapa poin yang harus di lakukan para orang tua, yakni :
- Mengenal anak lebih dekat dan memahami masalah yang sedang dihadapi didalam masalah keluarga,
- Waspada terhadap cara penipuan yang akan dilakukan pelaku.
- engenal persyaratan bekerja di dalam negeri maupun di luar negeri.
- Meningkatkan kemitraan dan komunikasi dengan sekolah dan masyarakat untuk dapat melindungi anak dari tindak pidana perdagangan orang.
- Berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak baik di rumah maupun di sekolah.
- Meningkatkan pemahaman agama di dalam keluarga.
- Tidak mudah tergiur dengan janji janji untuk mendapatkan uang dengan cara mudah.
”Ke tujuh poin tersebut harus benar-benar di perhatikan oleh orang tua agar tidak terjadi TPPI. selain itu, diharapkan para pemangku kebijakan dan masyarakat bisa berkolaborasi untuk pencegahan TPPO di Kabupaten Bandung,” pungkasnya.(adv/yul)
