BANDUNG – Ditengah eforia peringatan hari guru nasional, sejauh ini nasib para guru honorer masih belum diakui oleh pemerintah. Bahkan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) seolah menutup mata akan nasib para guru honorer yang memiliki gaji Rp100 ribu sapai dengan Rp 300 ribu.
Atas kondisi itu, Gubernur Jawa Barat (jabar) Ridwan Kamil akan memperjuangkan Kesejahteraan Guru Honorer di Jabar. Bahkan, dia sudah memikirkan kesejahteraan para guru honorer sejalan dengan ketersediaan anggaran. Terlebih, semua kekurangan terkait dunia pendidikan akan diperbaiki.
Kang Emil sapaan akrab gubernur Jabar mengaku, setiap tahun ada perbaikan tata kelola anggaran guna mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan di dunia pendidikan.
“Seperti tahun depan nanti SPP kan digratiskan, tahun-tahun sebelumnya kan nggak ada,” jelasnya kepada wartawan usai memperingati hari guru nasional di lapangan gasibu kemarin, (25/11).
Emil melanjutkan, peningkatan kesejahteraan bagi guru-guru honorer menurutnya tidak mustahil dilakukan. Namun, poinnya adalah, di mana adalah masalah keuangan (anggaran). Bagitu juga kebijakan menggratiskan SPP kini sudah masuk dalam pembahasan APBD 2020 di DPRD Jabar.
‘’Jika ini disetujui program ini bisa dimulai pada awal 2020. Insya Allah, tinggal ketok palu,”kata dia.
Dalam rencana yang sudah dibahas tersebut, selain kepada siswa SMA/SMK negeri, SPP gratis juga akan diberikan pada siswa SMA/SMK swasta yang berkategori miskin.
‘’Nah untuk anggarannya kita mengusulkan hampir Rp2 triliun. makanya berat,” ujarnya.
Meski besar, pihaknya menjamin, upaya penghematan tidak akan mengganggu pos anggaran pembangunan lainnya. Dari penghematan tersebut, Emil berharap, akan tersedia anggaran yang cukup untuk menggratiskan SPP. “Doain aja, niatnya sudah ada,” tuturnya.
Dalam Peringatan Hari Guru Nasional tersebut, Emil juga memastikan, Pemprov Jabar akan menindaklanjuti arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Makarim yang tertera dalam naskah pidato Hari Guru Nasional.
“Karena kewajiban kami sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah, maka kita akan menerjemahkan maksud dari Pak Menteri (Mendikbud) sebagai kebijakan di Jabar,” katanya.
Menurut Emil, arahan Mendikbud berkaitan dengan perubahan metode pembelajaran di sekolah. Dia juga menyebut pesan Mendikbud kepada guru sangat personal. Sebab, guru acap kali terkendala aturan manakala mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam kegiatan belajar mengajar.