BANDUNG – Sejauh ini asumsi banyaknya jurusan yang dianggap jenuh sebenarnya bisa ditepis oleh pihak sekolah dengan cara melakukan berbagai inovasi. Salah satunya dengan cara membuat produk hasil karya siswa sesuai dengan kompetensi keahliannya.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK), Deden Saiful Hidayat dilansir dari laman resmi Dinas Pendidikan Jawa Barat, Jumat (1/11).
”Ada tata kelola yang dilakukan sekolah untuk mengubah statement tersebut dengan cara-cara strategis. Yang tadinya dianggap jenuh, seperti teknik komputer jaringan, ternyata bisa menciptakan produk yang layak dipasarkan,” ujar Deden.
Deden mencontohkan inovasi yang dilakukan SMKN 11 Bandung yang mengadakan kegiatan “Ekspose SMK Rujukan”. Pada acara tersebut, pihak sekolah memamerkan seluruh produk hasil karya siswa, mulai dari yang sesuai kompetensi keahlian hingga produk kewirausahaan.
”Bahkan, ada beberapa produk yang sudah laku dipasarkan, baik melalui penjualan langsung maupun marketplace,” ucapnya.
Dia menilai, upaya yang dilakukan SMKN 11 Bandung patut dijadikan contoh/rujukan oleh sekolah lain. Ke depan, selaras dengan program kerja yang dicanangkan, bidang PSMK Disdik Jabar akan menjalankan program Sister School, yakni memaksimalkan fasilitas di satu sekolah dan menjadikannya sebagai sekolah rujukan agar bisa menjadi pusat pembangunan bagi SMK lainnya.
”Jadi, sekolah tersebut memberi pelatihan atau pusat praktik bagi sekolah lain,” tuturnya.
Deden pun mengajak seluruh penyelenggara pendidikan agar mampu bekerja sama guna memaksimalkan potensi yang ada di sekolah, khususnya kepala sekolah.
”Potensi mereka (siswa) luar biasa dan ini sangat bergantung pada leadership yang dilakukan oleh kepala sekolah yang bisa menjalankan teamwork dengan baik,” pungkasnya.(dsdkjbr/ziz)