CIMAHI-Setelah kegiatan NHI Tourism Forum di STP NHI Bandung sukses digelar pada tanggal 21-23 Oktober 2019 di STP dengan mengusung tema “Enhancing Innovation in Gastronomy for Millennials”. Kegiatan ini ditutup dengan perjalanan ke Kampung Wisata Desa Cireundeu yang terletak di Kelurahan Leuwigajah, Kota Cimahi. Rabu (23/10/2019)
Pertumbuhan pariwisata dapat dipengaruhi oleh peran penting dari Objek Daya Tarik Wisata (ODTW), juga wisatawan yang memiliki keinginan untuk berwisata ke suatu tempat guna menghilangkan rasa jenuh setelah beraktivitas, atau mencari suasana baru dari hal-hal yang tidak pernah dilakukan sebelumnya.
Kegiatan pariwisata dapat dikatakan sebagai kegiatan multidimensi, karena kegiatan ini tidak hanya berkaitan dengan bersenang-senang saja melainkan dengan aspek sosial, agama, kultur, seni, keindahan, budaya dan lingkungan hidup. Dalam pelaksanaannya kegiatan pariwisata tidak hanya membutuhkan sumber daya manusia dengan kualitas ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pariwisata saja, melainkan perlu mengikuti perkembangan zaman.
Seiring dengan perkembangan media komunikasi, hal ini juga turut mempengaruhi terhadap perkembangan kegiatan pariwisata. Perkembangan komunikasi telah mengubah pola pikir masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan mencari pengalaman yang baru serta membuat seseorang lebih peka terhadap perkembangan yang sedang terjadi disekitarnya. Dengan adanya perkembangan komunikasi tersebut membuat ODTW yang berada di daerah pedesaan dan belum dikenal mulai bermunculan dan menimbulkan rasa keingintahuan dari wisatawan.
Di Provinsi Jawa Barat sendiri khususnya Kota Cimahi, terdapat salah satu desa wisata yang sedang dikembangkan yakni Kampung Adat Cirendeu atau yang lebih dikenal sebagai ‘Kampung Singkong’ yang secara administratif terletak di Kelurahan Leuwigajah, Kota Cimahi. Terlahir sebagai kampung adat yang mayoritas masyarakatnya menganut kepercayaan sunda wiwitan dan didukung degan pemandangan alam yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi membuat Kampung Adat Cirendeu menjadi salah satu ODTW bagi wisatawan yang tertarik untuk belajar mengenai adat dan kebiasaan masyarakatnya.
Dari berbagai potensi yang dimiliki oleh Kampung Cirendeu tersebut, pemerintah Kota Cimahi meresmikan Kampung Adat Cirendeu sebagai ‘Desa Wisata’ yang berpijak pada konsep ekowisata berbasis masyarakat dimana penyelenggaraan kegiatan wisata dilakukan dengan memanfaatkan kondisi lingkungan secara alamiah yang dikelola oleh masyarakat lokal. Kegiatan pariwisata di Kampung Adat Cirendeu dikelola oleh seluruh masyarakat dibawah tanggung jawab Kelompok Penggerak Pariwisata desa.