CIMAHI – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi mencatat, angka kemiskinan di Kota Cimahi terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Penurunan itu diikuti naiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Cimahi.
Berdasarkan data Pemkot Cimahi, angka kemiskinan Kota Cimahi tahun 2017 mencapai 34.540 jiwa. Angka itu menurun pada tahun 2018 menjadi 29.940 jiwa di tahun 2018. Sementara IPM Kota Cimahi naik dari 76.95 tahun 2017 menjadi 77,56 di 2018.
Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, pihaknya terus mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Cimahi untuk membuat inovasi untuk penanggulangan kemiskinan. Sistem data terpadu dinilainya menjadi kunci keberhasilan program pengentasan kemiskinan di Kota Cimahi.
”Penanggulangan kemiskinan harus menjadi perhatian karena hampir semua indikator ada di perangkat daerah sehingga setiap perangkat daerah mempunyai andil dalam pencapaian tujuan penanggulangan kemiskinan. Dorong pengentasan kemiskinan lewat inovasi,” ujar Ngatiyana dalam Sosialisasi Penanggulangan Kemiskinan di Aula Gedung A Pemkot Cimahi Jalan Raden Demang Hardjakusumah, Senin (28/10).
Meski angka kemiskinan menurun, namun ternyata angka pengangguran di Kota Cimahi malah mengalami kenaikan. Dua tahun lalu, jumlah pengguran di Kota Cimahi berada diposisi 14 ribu lebih, namun posisi sekarang naik menjadi 17 ribu lebih.
”Tingkat pengangguran di Cimahi merupakan salah satu yang tertinggi di Jawa Barat dan harus mendapatkan perhatian dan penanganan yang serius, karena bisa berdampak pada angka kemiskinan,” ungkapnya.
Ngatiyana menjelaskan, untuk terus menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Cimahi, dibutuhkan komitmen dan peran serta seluruh stakeholder Kota Cimahi.
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), ujar Ngatiyana, memegang peranan kunci dalam keberhasilan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan.
”Karena itu, peran TKPK untuk mengadvokasi perangkat daerah sangat diperlukan,” ucapnya.
Dia melanjutkan, penanggulangan kemiskinan dengan inovasi yang komprehensif memerlukan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
”Penanggulangan kemiskinan tidak bisa sendiri. Terutama perlu lebih melibatkan peran masyarakat dan komunitas karena bukan hanya terbatas objek melainkan subjek penanggulangan masyarakat,” jelasnya.
Ngatiyana mengatakan, salah satu titik pengentasan kemiskinan memberdayakan Cimahi Technopark, Kampung Adat Cirendeu, juga wisata militer.