JAKARTA – Keberangkatan kontingen Indonesia menuju Sea Games 2019 Filipina terancam molor, akibat kekurangan dana. Diketahui, hal ini terjadi karena penambahan dana lewat keikutsertaan ofisial tim cabang olahraga (cabor).
Hal ini terungkap dalam rapat bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Gambir, Jakarta, kemarin.
Menurut Chief de Mission (CdM) SEA Games Kontingen Indonesia, Harry Warganegara, sebelumnya Tim Monitoring dan Evaluasi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) telah menetapkan kontingen Indonesia ke SEA Games akan diisi 773 atlet dari 49 cabang olahraga.
”Tetapi, jumlah itu baru atlet, belum termasuk ofisial masing-masing cabor. Kita kan ada batasan kuota maksimal ofisial 10 persen, maka kepastian kontingen yang harus berangkat sekitar 1.276 orang,” ujarnya.
Harry mengatakan, dengan penambahan itu, maka anggarannya berkisar Rp 64 miliar. Sementara, dana dari pemerintah hanya Rp 47 miliar. Artinya, kontingen masih membutuhkan Rp17 miliar.
”Saya menyarankan agar pemerintah menambahkan anggaran dan bila pemerintah sudah menyetujui hal ini, saya harapkan jumlah ini tetap bertahan di angka tersebut,” jelasnya
Saran Harry Warganegara itu didukung Sekjen Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Ferry J Kono. Menurut Ferry angka Rp64 miliar itu muncul berdasarkan hitungan jumlah kontingen yang diberangkatkan.
”Dana Rp47 miliar itu kan yang dialokasikan Kemenpora tetapi KOI belum pernah mengusulkan anggaran untuk Kontingen Indonesia. Munculnya dana usulan Rp64 miliar itu berdasarkan hitungan jumlah kontingen yang diberangkatkan,” jelasnya.
Saat disinggung, apakah usulan anggaran Rp64 miliar itu mendapat dukungan PMK, Ferry Kono menjawab, ”Prinsipnya, PMK dalam pertemuan itu menerima usulan anggaran dana Rp64 miliar itu. Makanya, kita akan bicarakan dengan bu Yuni Poerwanti selaku Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora,” tuntasnya. (gie/fin/tgr)