Menurutnya, PKS tak merasa ditinggalkan ketika Gerindra bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Sebab koalisi di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 sudah bubar sehingga tidak ada yang meninggalkan dan ditinggalkan.
Menurut dia, jika Prabowo mengambil sikap bergabung pemerintahan, itu hak masing-masing dan tentu sudah mempertimbangkan konsekuensi yang diambilnya.
”Semua silakan melakukan haknya masing-masing, rakyat yang akan menilai dan memberikan keputusan pada Pemilu yang akan datang,” ujarnya.
Rakyat sebagai pemilik kedaulatan yang telah memilih dan mengantarkan partai pada posisinya masing-masing, akan melihat dengan cermat.
”Rakyat sebagai pemilik kedaulatan tentu akan menilai dengan secermat mungkin, dan yang menjadi ukurannya kemungkinan di Pilkada 2020,” katanya.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku partainya siap membantu dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.
”Saya bersama saudara Edhy Prabowo, kami diminta untuk memperkuat kabinet beliau, dan saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra apabila diminta kami siap membantu dan hari ini siap diminta dan kami sanggupi untuk membantu,” kata Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta.
Prabowo secara tersirat mengaku Partai Gerindra mendapat jatah menteri sebanyak 2 posisi.
”Yang dipanggil dua jadi berapa kira-kira?” ucap Prabowo.
Prabowo mengaku akan ditempatkan di sektor pertahanan.
”Saya beliau izinkan untuk menyampaikan bahwa saya diminta beliau di bidang pertahanan,” katanya.
Prabowo pun berjanji akan bekerja sekeras mungkin dalam bertugas.
”Tadi beliau memberi beberapa pengarahan dan saya akan bekerja sekeras mungkin untuk mencapai sasaran-sasaran dan harapan yang ditentukan,” tambah Prabowo. Baik Prabowo Subianto maupun Edhy Prabowo tidak banyak memberikan keterangan kepada wartawan, namun memilih menyerahkan kepada Presiden.(fin/ziz)