JAKARTA – Soal kemungkinan Prabowo Subianto menjabat Menteri Petahanan, Politikus Gerindra Fadli Zon tak mengiakan dan menepis munculnya isu ketua umum partainya itu menjadi menteri di kabinet Jokowi nanti.
”Nanti lihat saja. Kalau cerita pak Prabowo soal mantan Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln yang memberi jabatan pada lawan politiknya William Seward, di Hambalang beberapa waktu lalu, itu hanya perumpamaan,” ,” kata Fadli di Gedung Parlemen Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, di dalam politik ada kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan nasional. Sehingga, kadang-kadang harus mengorbankan kepentingan kelompok.
”Kepentingan partai pasti akan dikalahkan oleh kepentingan yang lebih besar atau kepentingan rakyat. Dan itu makna dari perumpamaan pak Prabowo,” ujarnya.
Bekas Wakil Ketua DPR itu menambahkan, jabatan menteri merupakan hak Presiden Jokowi, sehingga apakah Gerindra akan mendapatkan kursi menteri atau tidak, akan diserahkan sepenuhnya kepada Jokowi.
”Saya kira kalau soal kementerian itu kan urusan presiden. Menteri itu kan pembantunya presiden, jadi kami serahkan kepada Presiden Jokowi untuk bentuk kabinet,” imbuhnya.
Sementara, dalam menentukan posisi Gerindra sebagai koalisi atau mitra kritis, Fadli menegaskan,hal tersebut dia serahkan kepada Prabowo Subianto.
”Ya belum tahu, lihat nanti semuanya dari sisi Gerindra, kami sudah serahkan kepada Pak Prabowo untuk mengambil sikap, baik itu berkoalisi atau berada di luar pemerintah,” tandasnya.
Sementara itu, politikus Gerindra Ahmad Riza Patria menyebut Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyumbangkan pikiran kepada Presiden terpilih Joko Widodo untuk menjalankan roda pemerintahan di periode kedua memimpin Indonesia.
”Secara umum, poin utama dari sumbang pikiran itu berisi tentang kedaulatan pangan, ketahanan energi, dan keamanan,” kata Riza.
Menurutnya, Jokowi menyambut positif sumbang pikiran dari Prabowo. Sebab, sumbang pikiran itu dianggap bisa memajukan bangsa ke depan.
”Responsnya bagus, Pak Jokowi respect. Sebab, Pak Prabowo ini orang pintar,” ujarnya, saat menjadi pembicara di diskusi bertajuk “Teka-teki Menteri dan Koalisi” di Jakarta Pusat, belum lama ini.
Hanya saja, lanjutnya, pihaknya tidak ingin memaknai repons positif Jokowi terhadap sumbang pikiran Prabowo itu, sebagai pertanda Gerindra diterima di barisan koalisi pemerintahan.