Realisasi dana investasi tersebut meningkat Rp9,5 triliun dari tahun 2018 periode yang sama, yakni Rp58,1 triliun. Peningkatan itu berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja yang meninggi. Jumlah penyerapan tenaga kerja dalam kurun yang sama mencapai 71.573 orang. Tidak heran apabila Jawa Barat menyabet penghargaan Platinum Provinsi Besar kategori Investasi dalam Indonesia Attractiveness Award (IAI) 2019.
Emil menambahkan, sejumlah sektor yang menjadi atensi para investor dalam WJIS 2019, seperti Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), dan agrobisnis.
“Tahun lalu kami berada di posisi nomor satu untuk realisasi investasi tertinggi di Indonesia. Dan kami ingin mempertahakan posisi itu,” kata Emil.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Batat Doni P Joewono mengatakan, WIJS 2019 menjadi forum terbesar para investor di wilayah Jawa Barat.
“WJIS adalah forum investasi terbesar Jawa Barat yang pernah digelar sejauh ini,” kata Doni.
Doni juga menjelaskan terkait refleksi kondisi ekonomi Jabar sepanjang tiga tahun terakhir. Menurutnya, dalam kurun tersebut, Jabar menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Sementara pada 2019, GDRP Jawa Barat menyumbang 13 persen untuk GDP Indonesia.
“Ini menjadi refleksi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dalam tiga tahun terakhir ini, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi ada di angka 5,6 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Faktor pertumbuhannya didukung oleh industri manufaktur dan konsumsi,” ucapnya. (mg1/yan).