BANDUNG – Salah satu upaya membuat sekolah jadi tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa adalah dengan mengembangkan program Sekolah Ramah Anak (SRA).
Hal tersebut diungkapkan Praktisi Pendidikan Kemasyarakatan Provinsi Jawa Barat, Nike Kamarubiani dalam Workshop Penyusunan Bahan Kebijakan Sekolah Ramah Anak di Ruang Papandayan Gedung Sate, Jalan Diponegoro No. 22, Kota Bandung, baru-baru ini.
Dilansir dari laman resmi Dinas Pendidikan Jawa Barat (disdik Jabar) Nike menyatakan, sekolah sudah seharusnya menjadi tempat yang ramah dan menyenangkan bagi siswa. Menurutnya, program pengembangan SRA merupakan upaya penjamin dan pemenuhan hak-hak hidup pada anak tanpa diskriminasi, kepentingan serta bentuk penghargaan terhadap anak.
”Hal itu tercantum dalam Pasal 4 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Anak mempunyai hak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi,” terangnya.
Namun demikian, lanjutnya, sekolah ramah anak bukan berarti memberikan kebebasan kepada sang anak, tetapi tetap ada kedisiplinan yang harus diterapkan.
”Adapun ruang lingkup yang terlibat dalam SRA ini, yakni keluarga sebagai pusat pendidikan utama dan pertama bagi anak,” ucapnya.
Menuritnya, selain keluarga, sekolah juga berperan penting dalam memberikan pendidikan sesuai kurikulum dan standar nasional. Tak hanya itu, sekolah pun berhak menerapkan disiplin, memberikan tempat yang aman, sehat, hijau, inklusif, dan nyaman bagi perkembangan fisik anak serta kognisi dan psikososial peserta didik.
”Terakhir, peran masyarakat sebagai tempat pendidikan setelah keluarga dan sekolah,” ujarnya.
Dia menjelaskan, prinsip-prinsip penyelenggaraan sekolah ramah anak yang harus diterapkan, di antaranya sekolah dituntut mampu menjadi media pembelajaran bagi siswa. Tidak sekadar tempat belajar, tetapi wadah yang menyenangkan bagi anak.
”Dunia anak adalah bermain. Dalam bermain itulah, anak bisa melakukan proses belajar. Selain itu, sekolah juga memperkenalkan persaingan yang sehat dalam proses belajar mengajar,” jelasnya.
Oleh karena itu, tambahnya, sekolah harus menciptakan suasana kondusif agar anak merasa nyaman dan dapat mengekspresikan potensinya. Agar tercipta suasana kondusif, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Antara lain, program sekolah yang sesuai, lingkungan sekolah yang mendukung, dan sarana prasarana yang memadai.