Turut hadir dalam pelaksanaan kegiatan pada hari kedua, Jumat (18/10/2019) Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) , Haris Iskandar. Dirjen PAUD dan Dikmas akan menyampaikan materi mengenai penguatan PAUD sebagai dukungan untuk mewujudkan kesejahteraan anak.
SEAMEO CECCEP yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyadari berbagai tantangan dalam pencapaian tujuan Sustainaible Development Goals (SDGs) Nomor 4 butir 2 yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang perkembangan, pengasuhan, dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkualitas.
Tantangan ini tidak hanya dihadapi oleh Indonesia, tetapi juga negara-negara di seluruh dunia, khususnya kawasan Asia Tenggara. Merespons tantangan tersebut, SEAMEO CECCEP menggelar konferensi internasional pendidikan dan pengasuhan anak usia dini (PAUD).
Dwi menjelaskan, “Salah satu tujuan konferensi Internasional PAUD dan pengasuhan adalah mempromosikan pemahaman regional, komitmen, kolaborasi dan kerja sama di Asia Tenggara, khususnya dalam rangka mencapai SDG Nomor 4 butir 2, yaitu memastikan bahwa pada tahun 2030 seluruh anak memperoleh akses terhadap pengembangan dan perawatan anak usia dini dan pendidikan pra-dasar yang berkualitas sehingga siap untuk mengikuti pendidikan dasar,” katanya.
Selain itu, lanjut Dwi, Konferensi Internasional ini juga dimaksudkan untuk memperluas jaringan lembaga-lembaga publik dan swasta di Asia Tenggara di bidang PAUD dan pendidikan keluarga serta memperkuat kerjasama antara SEAMEO CECCEP dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) dan mitranya.
Sejak 2017, Tanoto Foundation telah melaksanakan berbagai program untuk menghasilkan dampak positif bagi PAUD, di antaranya berupa peningkatan kompetensi guru, penyediaan sarana belajar yang memenuhi standar nasional, dan peningkatan kreativitas anak. Program tersebut diharapkan bisa mempercepat pencapaian PAUD berstandar nasional. (drx)