Trump akan merusak nama pesaingnya itu lewat Hunter. Yang ia sebut sebagai anak yang bodoh. Kecanduan obat bius. Dan memakan uang korupsi di Ukraina. Dan di Tiongkok.
“Jadi, mestinya, anak ini….” ujar Trump yang sengaja tidak menyelesaikan kalimatnya.
“… diborgol, diborgol, diborgol…” seru pendukung Trump meneruskan kalimat itu.
Itu mirip taktik saat kampanye di Pilpres 2016. Saat itu setiap kali Trump menyebut nama Hillary Clinton, pendukungnya yang meneruskan: tangkap, tangkap, tangkap, masukkan penjara.
Dan Hillary kalah di Pilpres.
Trump lantas membandingkan Hunter dengan anaknya. Yang dibawa serta ke kampanye. Yang dinilai sebagai anak hebat. Yang bisa meneruskan kerajaan bisnis ayahnya.
Biden sendiri ia sebut sebagai orabg yang sangat lemah. Dan pemalas.
“Kalau pun ada yang menganggap ia sukses sebagai wakil presiden itu karena kepintarannya menjilat pantat Barack Obama,” ujar Trump.
Pokoknya seru. Dan jangan ditiru.
Trump memang harus habis-habisan. Hasil survei menunjukkan ia akan kalah di Pemilu 2020. Oleh Joe Biden.
Bahkan untuk impeachment kali ini pun mayoritas publik mendukung.
Hasil survei menunjukkan 55 persen setuju Trump harus dilengserkan.
Gara-gara survei itu Trump menambahkan satu nama. Ke dalam daftar yang harus ia serang: Fox News.
Padahal selama ini Fox dikenal sebagai TV yang selalu mendukung Trump.
Belakangan ini begitu sering Trump menyerang pendukungnya itu –via Twitter-nya.
Termasuk menyerang pribadi penyiar utama Fox News, Shepard Smith.
Itu gara-gara Fox menyiarkan hasil surveinya sendiri: mayoritas publik mendukung impeachment.
Seminggu setelah Twitter itu bos besar Fox News Rupert Murdoch menemui Jaksa Agung Trump.
Hasilnya: Shepard Smith mengundurkan diri. Kemarin. Setelah lebih 10 tahun menjadi salah satu bintang di Fox News.
Trump kini tidak punya banyak jalan. Ia harus menyerang habis-habisan semua lawannya. Mungkin sampai habis beneran.(Dahlan Iskan)