“Dalam kondisi kebebasan informasi yang keberadaannya cenderung telah “keruh”, KIM ibarat “Batu Tawas”, KIM idealnya harus kebal oleh merebaknya hoaks,” kata Selamatta.
Dia mengatakan, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) pada zaman Orde Baru dikenal dengan sebutan Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa (KELOMPENCAPIR) dengan jumlah cukup banyak dan Provinsi Jawa Barat merupakan pelopor lahirnya KIM.
“Pasca reformasi Kelompencapir bertransformasi menjadi KIM dan jumlahnya kian menurun. Data di Kemenkominfo jumlah KIM saat ini sekitar 4.500 kelompok, di Jawa Barat sekitar 900 kelompok,” ucapnya. (mg1/yan).