Sebaliknya, Barito hanya memiliki satu peluang. Tepatnya lewat Rafael Silva. Dan celakanya bagi Persebaya, satu-satunya peluang emas Barito tersebut berbuah gol pada menit ke-67. ”Kami memang terlalu banyak membuang peluang. Kalau sampeyan mencatat ada empat, saya justru mencatatnya ada enam peluang yang seharusnya jadi gol,” papar Asisten Pelatih Persebaya Bejo Sugiantoro seusai pertandingan.
Jajaran pelatih Persebaya bingung dengan buruknya finishing lini depan Persebaya tadi malam. Padahal, selama ini David Da Silva dikenal sebagai predator mematikan di depan gawang lawan. Sekecil apapun peluang itu, penyerang asal Brasil tersebut bisa memaksimalkannya sebagai gol. Apalagi, semalam peluang-peluang yang didapatkan merupakan peluang emas.
Finishing Persebaya yang buruk di kandang Barito tersebut menjadi bahan evaluasi bagi tim kebanggaan Bonek tersebut. Apalagi, sebelumnya saat melawan Bali United, kondisi yang dialami Persebaya juga sama. ”Coach Wolfgang Pikal tadi sudah menyampaikan evaluasi ini. Tentu kami ingin finishing pemain kami bisa lebih baik lagi di laga berikutnya,” pungkasnya. (Film/bas/jpc/ant/jpnn)