NGAMPRAH– Kawasan di Desa Gudangkahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB), merupakan salah satu wilayah yang menjadi bidikan para investor untuk berinvestasi di berbagai sektor. Sebut saja mulai dari sektor pariwisata, properti, indekos, pendidikan, jasa dan beberapa sektor lainnya.
Kepala Desa Gudangkahuripan, Agus Karyana menyatakan, wilayahnya banyak diminati oleh para investor untuk menanamkan investasi di berbagai sektor. “Untuk objek wisata saja, di desa kami ada dua seperti Farmhouse dan yang baru sedang dibangun. Terus juga banyak berdiri hotel berbintang sebanyak 8 hotel dan tiga di antaranya merupakan bintang tiga. Yang baru-baru berdiri seperti hotel Novena dan Grand Hani,” kata Agus di Lembang, Rabu (25/9/2019).
Selain hotel dan wisata, sebut dia, investor juga banyak yang berinvestasi untuk mendirikan lembaga pendidikan perguruan tinggi seperti Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung. “Perguruan tinggi seperti STP Bandung sudah beroperasi sehingga banyak juga berdiri bisnis kost-kostan baru yang memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat. Belum lagi sudah berdiri SPBU yang saat ini sudah beroperasi. Alhamdulillah desa kami ini banyak diminati oleh para investor apalagi wilayahnya berbatasan dengan Kota Bandung,” ungkapnya.
Menurutnya, setiap tahun banyak permintaan dari investor untuk menanamkan investasi di wilayah Desa Gudangkahuripan. Tentu, kata dia, ini masuk wilayah Kawasan Bandung Utara (KBU) yang salah satu persyaratannya harus ada rekomendasi dari Gubernur Jawa Barat. “Kami menyambut baik bagi investor yang akan berinvestasi di sini, karena potensinya sangat besar dan masih banyak lahan yang kosong. Namun perlu dicatat, segala perizinan harus ditempuh sesuai dengan aturan serta tetap menjaga kearifan lokal,” tegasnya.
Tak hanya aturan yang harus dipatuhi, ujar dia, para investor juga harus mau bekerjasama untuk memanfaatkan tenaga kerja lokal atau warga desa ini dalam menjalankan bisnisnya. “Sejauh ini sudah terakomodir untuk penyerapan tenaga kerja lokal asli warga sini. Seperti di wisata Farmhouse itu, sebagian besar karyawannya warga kami. Belum lagi yang bekerja di hotel dan beberapa sektor lainnya,” ungkapnya.