“Itu tujuan bersama kita. Meski kita berbeda warna (almamater) tapi harus digarisbawahi bahwa tujuan kita itu sama,’’ seru Limas.
Sebelumnya, demonstrasi yang digelar oleh mahasiswa merebak ke sejumlah daerah di Indonesia. Mereka memprotes kepada DPR RI agar menghentikan pengesahan berbagai RUU.
Gelombang demonstrasi ini hanya berselang beberapa pekan menjelang pelantikan Jokowi sebagai presiden untuk periode keduanya.
Berdasarkan pantauan Jabar Ekspres para mahasiswa bergantian menjadi orator perwakilan kampus. Bahkan, teriakan yel-yel ala mahasiswa terus bergemuruh menyurakan tuntutannya.
Aksi tersebut dikawal ketat oleh ratusan petugas kepolisian dengan dibantu TNI. Mereka berjaga tepat di depan Kantor DPRD dan depan Gedung Sate. Akibat aksi tersebut, jalan di Depan DPRD Jabar dan Gedung Sate ditutup total. Bahkan sampai berita ini diturunkan pukul 19.00 WIB ribuan mahasiswa memilih bertahan di sekitar jalan Diponogoro.
Sementara itu, salah satu anggota DPRD Jabar dari Fraksi Partai Amanat Nasional berkomentar mengenai aksi mahasiswa tersebut.
Menurutnya, aspirasi yang disapaikan mahasiswa sudah diterima dan dipahami oleh dewan. Sehingga, usulan tersebut akan dilanjutkan ke pemerintah dan DPR RI.
Dia mengatakan, kedatangan mahasiswa tidak mungkin diterima di gedung DPRD. Sebab, jumlah mahasiswa yang datang mencapai ribuan.
’’Ruangan tidak memadai untuk menampun ribuan massa.
Kalau ingin semuanya masuk tentu tidak memungkinkan, paling besar juga di Ruang Paripurna itu juga tidak dapat menampung,” ujar Hasbullah.
Politisi Partai PAN ini mengatakan, pihak Sekwan sudah melakukan dialog untuk mengajak perwakilan mahasiswa beradensi dengan mengajak 15 perwakilan masing-masing kampus. Akan tetapi, ditolak oleh para mahasiswa sendiri.
“Bisa saja kan kita berdialog dengan mereka, merekanya kan enggak mau,” ucapnya.
Dia menilai, para mahasiswa ini pilihannya hanya ingin menduduki lembaga pemerintah atau ingin membicarakan substansi tuntutan? Sebab, kalau saja ingin membahas masalah tuntutannya pihak dewan dengan terbuka akan menerimanya.
Akan tetapi, jika ingin menduduki kami maka harus berkoordinasi dengan Pimpinan Sementara DPRD Provinsi Jawa Barat,” katanya.
Sementara itu, hingga pukul 18.00, demonstran masih bertahan didepan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat. Bahkan, sebelumnya sempat diwarnai pelemparan botol air mineral dan batu. Saling dorong pun tak dapat dihindarkan. (mg4/mg6/yan).