Kohati HMI Bandung Peringati Kematian Munir dan Matinya HAM

BANDUNG – Korps Hmi Wati atau Kohati HMI Cabang Bandung, menggelar aksi damai dalam rangka memperingati 15 tahun kematin Munir. Aktivis hak asasi manusia (HAM) tersebut meninggal pada 7 September 2004 lalu. Semasa hidupnya, Munir merupakan aktivis yang giat memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan ikut mendorong penyelesaian kasus-kasus HAM masa lalu.

Aksi tersebut dilakukan dengan membagikan bunga dan kartu kenangan tentang Munir kepada para pengguna jalan, juga orasi dan pembacaan puisi. Yang di gelar di depan Gedung Merdeka Bandung.

Dalam aksi itu juga, Kohati turut mengajak beberapa aparat kepolisian untuk sama-sama membagikan bunga dan kartu kenangan kepada para pengguna jalan.

Ketua bidang eksternal kohati Hmi Cabang Bandung, Fatimah Zara mengatakan, masalah HAM adalah masalah bersama sebagai bangsa Indonesia. Sehingga pihaknya mengajak semua elemen masyarakat dan institusi apa-pun baik TNI maupun POLRI untuk ikut serta memperingati 15 tahun Kematian Munir.

”Masalah Munir tidak mesti memberatkan pada satu pihak saja. Untuk itu kami mengajak seluruh elemen untuk ikut dalam aksi berbagi bunga dan kartu ini. Kami meyakini bahwa tak satu pun institusi layak dibebani dengan predikat “tersangka” atas kematian Munir. Tapi para pembunuh memang harus diadili, dengan begitu bersama sama kita mencegah kejadian serupa terulang kembali,” terang Fatimah, disela-sela aksi, di depan gedung Merdeka, Kota Bandung, baru-baru ini.

Menurutnya, memeringati kematian Munir juga bisa menyalakan api kemanusiaan masing-masing.

Alhamdulillah ada beberapa polisi yang ikut bergabung dan membantu kita membagi-bagikan bunga kepada pejalan kaki,” ujarnya.

Dia berharap, aksi peringatan Munir ini tak sekedar kegiatan ceremonial saja, namun bisa menjadi salah satu pendidikan kepedulian terhadap kemanusiaan.

”Kami juga berharap semua unsur dapat terlibat untuk peduli pada kemanusiaan. Saya yakin bapak-bapak polisi ini akan ikut andil untuk juga mendorong penyelesaian kasus Munir dan pelanggaran HAM yang lainnya,” harapnya.

Dalam kesempatan itu juga, Fatimah mengaku, Kohati HMI Cabang Bandung dengan paradigma keislaman dan Keindonesiaan, memberi penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Munir. Dengan berbagi bunga dan kartu kenangan.

Tinggalkan Balasan