NGAMPRAH– Rencana pemindahan Ibu Kota Jawa Barat yang salah satu opsinya di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) tepatnya di kawasan eks Perkebunan Walini di Kecamatan Cikalongwetang, disambut positif oleh Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna.
Orang nomor satu di KBB ini menilai, kawasan Walini paling cocok dari tiga opsi untuk menjadi Ibu Kota Jawa Barat atau pusat pemerintahan baru Pemerintah Provinsi Jabar.
Pernyataan tersebut merespon wacana Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang berencana memindahkan Ibu Kota Provinsi Jabar dari Kota Bandung. Sebagai alternatif, Ridwan Kamil sudah menyebut tiga lokasi sebagai pilihan Ibu Kota baru, yakni Tegalluar di Kabupaten Bandung, Walini di Kabupaten Bandung Barat dan Cirebon, Patimban, Majalengka (Rebana).
“Dari tiga lokasi yang dikaji, tentunya paling visible di Walini. Apalagi di Walini memiliki akses yang sangat terbuka, karena dilintasi oleh jalan Tol Cipularang,” ujar Aa Umbara di Lembang, Minggu (1/9).
Selain itu, kata Aa Umbara, Walini yang juga menjadi kawasan pengembangan Transit Oriented Development (TOD) Kereta Cepat Jakarta-Bandung, bakal memiliki stasiun pemberhentian “KBB ini gerbangnya menuju Jakarta,” katanya.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung Barat itu sepakat dengan pernyataan Ridwan Kamil tentang sulitnya birokrasi dan komunikasi antar daerah, karena beberapa dinas di Pemprov Jabar memiliki kantor terpisah dari Kantor Gubernur.
“Terus terang saja ketika sekarang Pemprov Jabar sebagian dinasnya ada dimana-mana, komunikasinya agak susah. Kalau satu atap menurut saya akan cepat komunikasinya dan lebih dimudahkan,” tuturnya.
Menurutnya, jika Ibu Kota baru jadi di tempatkan di Walini maka akan mendapatkan dampak positif. Terlebih lagi Pemerintah Kabupaten Bandung Barat sudah memiliki rencana untuk membangun 10 destinasi wisata, yang beberapa di antaranya berada di wilayah Cikalongwetan.
“Di samping pemerintahan, kita juga membuat beberapa destinasi wisata yang akan jadi faktor penunjang. Ada lagi kota baru Walini ribuan hektar. Pastinya akan menunjang kemajuan Bandung Barat dan Jawa Barat,” ungkapnya.
Dia tidak menampik akan memberikan syarat kepada Pemprov Jabar, apabila ingin menjadikan eks perkebunan Walini sebagai Ibu Kota baru Jawa Barat. Namun, ketika ditanya apa saja syarat yang diajukan, Aa Umbara enggan mengungkapkannya.