Keren Nih! Tari Jaipong Ketuk Tilu Dimainkan Secara Massal

Sejumlah anak-anak usia sekolah dasar memperagakan tarian jaipon ketuk tilu yang sudah jarang ditampilkan
Sejumlah anak-anak usia sekolah dasar memperagakan tarian jaipon ketuk tilu yang sudah jarang ditampilkan
0 Komentar

BANDUNG – Sebanyak 700 penari lintas generasi melakukan tari jaipong ketuk tilu. Tarian yang dilakukan secara massal tersebut digelar sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya asli Jawa Barat khususnya tari Jaipongan.

Penggagas acara dari Pendiri Rumpun Indonesia Marintan Sirait mengatakan, kegiatan tari secara massal ini diberi tema ‘Bandung ketuk tilu’. Dalam acara tersebut banyak para penari dari kalangan milenial dan anak-anak.

Dia menilai, generasi muda sudah sangat jarang yang mencitai tari-tari nasional. Sehingga, perlu gebrakan agar mereka mengetahui tarian tradisional dan mau terjun langsung mempraktekannya.

Baca Juga:Hengki Usulkan Pembangunan Rumah Produksi ke GubernurSatpol PP Segel Sejumlah Reklame Ilegal

” Ini agar generasi muda, dapat kembali mencintai tarian-tarian budaya yang ada di indonesia dan kita coba menanamkan kembali kecintaan itu kepada generasi muda,” tuturnya.

Dipilihnya tari Ketuk Tilu agar tarian ini selalu dimainkan dan tetap lestari dari generasi ke generasi. Sebab, sejak tari jaipong Ketuk Tilu ini tercipta sangat sedikit sekali tarian ini dimainkan oleh geberas muda saat ini.

’’Kita juga ingin mengenalkan tarian khas Jawa Barat ini kepada masyarakat luas, sekaligus memainkannya agar tidak terlupakan masyarakat di Bandung maupun Jawa Barat,” ucapnya.

Marintan mengatakan, kegiatan ini sebelumnnya pernah dilakukan di Jakarta dan akan mencoba dilakukan diberbagai wilayah di Indonesia dalam waktu dekat.

“Nanti medan, terus disusul Makasar, Aceh, Papua, dan Ambon. Di luarpun seperti Oakland dan Washington DC akan digelar juga, nantinya setiap daerah akan menarikan tarian khas daerahnya masing-masing,” kata dia.

Marintan menambahkan, acara tarian kolosal tersebut rencananya akan digelar dengan jumlah terbanyak yang digelar pada 27 Sepetember 2019. Bahkan, bersamaan acara tersebut nantinya akan duterbangkan ribuan burung sebagai simbol perdamaian dan toleransi.

’’Nanti tarian kolosal digelar di kota Bandung, Jakarta, Bali, dan Papua dengan perbedaan waktu masing-masing satu jam,’’ pungkas Marintan. (mg6/yan).

0 Komentar