CIMAHI – Sebagian ruas Jalan Raya Baros, tepatnya di depan Pusdik Armed, Kota Cimahi ditutup tiba-tiba menggunakan traffic cone. Padahal, ruas jalan itu baru saja dilebarkan Pemkot Cimahi. Namu anehnya, hingga saat ini tak ada satu instansi pun yang mengaku menutup jalan tersebut.
Akibatnya terjadi penumpukan kendaraan dari arah Gerbang Tol Baros dan Pasar Baros yang menuju pusat Kota Cimahi. Hal itu karena jalan hanya cukup dilalui satu mobil dari yang sebelumnya bisa dilewati dua mobil.
Pengendara asal Kelurahan Leuwigajah, Djati Asmoro, mengatakan setiap berangkat mengantarkan anaknya sekolah, ia terjebak kemacetan dengan durasi hingga 20 menit.
”Anak sekolah di SMPN 2, pasti kena macet kalau pagi-pagi antar sekolah. Ternyata macetnya karena penutupan setengah Jalan Baros ini,” tuturnya saat ditemui di Jalan Baros, Rabu (28/8).
Yanto,55, pengendara lainnya mengaku aneh, sebab yang ia ketahui sebelumnya, jika pelebaran jalan tersebut untuk meminimalisir kemacetan yang kerap terjadi.
”Aneh kan, masa sekarang udah jadi udah bagus ko ditutup lagi. Yang terjadi kemacetan malah lebih parah,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi, Yanuar Taufik saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui perihal penutupan ruas Jalan Baros tersebut. Bahkan Yanuar menegaskan tidak ada intruksi dari unsur pimpinan di Pemkot Cimahi untuk menutup sebagian ruas jalan tersebut.
”Sampai sekarang kami tidak tahu siapa yang menutup jalan itu dan jelas bukan kami yang menutupnya,” ujar Yanuar, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, Rabu (28/8).
Mengetahui ruas jalan tersebut ditutup tanpa ada konfirmasi, pihaknya langsung menerjunkan personel untuk mengangkat traffic cone tersebut. Anehnya, traffic cone itu langsung terpasang lagi.
”Awal penutupan sudah langsung kita geser ke atas trotoar disitu, karena bukan punya kita. Tapi besoknya langsung terpasang lagi,” tuturnya.
Pihaknya juga tidak menerima informasi dari Dinas PUPR Kota Cimahi terkait kemungkinan penutupan jalan tersebut untuk dilakukan pengaspalan.
”Kalau memang akan ada pengerjaan perbaikan jalan (pengaspalan) pasti Dinas PUPR kasih surat tembusan, tapi ini kan tidak ada,” bebernya.